PENGERTIAN DAN MACAM-MACAM MAJAS BESERTA CONTOHNYA : MAJAS PERBANDINGAN,
MAJAS PERBANDINGAN
Jenis
majas ini merupakan gaya bahasa yang digunakan untuk menyandingkan atau
membandingkan suatu objek dengan objek lain melalui proses penyamaan,
pelebihan, ataupun penggantian. Dalam majas perbandingan, teman-teman akan
menjumpai beberapa subjenisnya.
1.
Personifikasi
Gaya bahasa ini
seakan menggantikan fungsi benda mati yang dapat bersikap layaknya manusia.
Contoh Majas:
Daun kelapa tersebut seakan melambai kepadaku dan mengajakku untuk segera
bermain di pantai.
2. Metafora
Yaitu meletakkan
sebuah objek yang bersifat sama dengan pesan yang ingin disampaikan dalam
bentuk ungkapan.
Contoh: Pegawai
tersebut merupakan tangan kanan dari komisaris perusahaan tersebut. Tangan
kanan merupakan ungkapan bagi orang yang setia dan dipercaya.
3. Asosiasi
Yaitu
membandingkan dua objek yang berbeda, namun dianggap sama dengan pemberian kata
sambung bagaikan, bak, ataupun seperti.
Contoh: Kakak
beradik itu bagaikan pinang dibelah dua. Artinya, keduanya memiliki wajah yang
sangat mirip.
4. Hiperbola
Yaitu
mengungkapkan sesuatu dengan kesan berlebihan, bahkan hampir tidak masuk akal.
Contoh: Orang
tuanya memeras keringat agar anak tersebut dapat terus bersekolah. Memeras
keringat artinya bekerja dengan keras.
5. Eufemisme
Gaya bahasa
yang mengganti kata-kata yang dianggap kurang baik dengan padanan yang lebih
halus.
Contoh: Tiap
universitas dan perusahaan sekarang diwajibkan menerima difabel. Difabel
menggantikan frasa “orang cacat”.
6. Metonimia
Yaitu
menyandingkan merek atau istilah sesuatu untuk merujuk pada pada benda umum.
Contoh: Supaya
haus cepat hilang, lebih baik minum Aqua. Aqua di sini merujuk pada air
mineral.
7. Simile
Hampir sama
dengan asosiasi yang menggunakan kata hubungan bak, bagaikan, ataupun seperti;
hanya saja simile bukan membandingkan dua objek yang berbeda, melainkan
menyandingkan sebuah kegiatan dengan ungkapan.
Contoh:
Kelakuannya bagaikan anak ayam kehilangan induknya.
8. Alegori
Yaitu
enyandingkan suatu objek dengan kata-kata kiasan.
Contoh: Suami
adalah nakhoda dalam mengarungi kehidupan berumah tangga. Nakhoda yang dimaksud
berarti pemimpin keluarga.
9. Sinekdok
Gaya bahasa
terbagi menjadi dua bagian, yaitu sinekdok pars pro toto dan sinekdok totem pro
parte. Sinekdok pars pro toto merupakan gaya bahasa yang menyebutkan sebagian
unsur untuk menampilkan keseluruhan sebuah benda. Sementara itu, sinekdok totem
pro parte adalah kebalikannya, yakni gaya bahasa yang menampilkan keseluruhan
untuk merujuk pada sebagian benda atau situasi.
Contoh:
Pars pro Toto:
Hingga bel berbunyi, batang hidung Reni belum juga kelihatan.
Totem pro
Parte: Indonesia berhasil menjuarai All England hingga delapan kali
berturut-turut.
10. Simbolik
Gaya bahasa
yang membandingkan manusia dengan sikap makhluk hidup lainnya dalam ungkapan.
Contoh: Perempuan
itu memang jinak-jinak merpati.
MAJAS PERTENTANGAN
Majas pertentangan merupakan gaya bahasa yang menggunakan
kata-kata kias yang bertentangan dengan maksud asli yang penulis curahkan dalam
kalimat tersebut. Jenis ini dapat dibagi menjadi beberapa subjenis, yakni
sebagai berikut.
1. Litotes
Berkebalikan dengan hiperbola yang lebih ke arah
perbandingan, litotes merupakan ungkapan untuk merendahkan diri, meskipun
kenyataan yang sebenarnya adalah yang sebaliknya.
Contoh: Selamat datang ke gubuk kami ini. Gubuk memiliki
artian sebagai rumah.
2. Paradoks
Yaitu membandingkan situasi asli atau fakta dengan
situasi yang berkebalikannya.
Contoh: Di tengah ramainya pesta tahun baru, aku merasa kesepian.
3. Antitesis
Yaitu memadukan pasangan kata yang artinya bertentangan.
Contoh: Film tersebut disukai oleh tua-muda.
4. Kontradiksi Interminis
Gaya bahasa yang menyangkal ujaran yang telah dipaparkan
sebelumnya. Biasanya diikuti dengan konjungsi, seperti kecuali atau hanya saja.
Contoh: Semua masyarakat semakin sejahtera, kecuali mereka
yang berada di perbatasan.
MAJAS SINDIRAN
Majas sindiran merupakan kata-kata kias yang memang
tujuannya untuk menyindir seseorang ataupun perilaku dan kondisi. Jenis ini
terbagi menjadi tiga subjenis, yaitu sebagai berikut.
1. Ironi
Yaitu menggunakan kata-kata yang bertentangan dengan fakta
yang ada.
Contoh: Rapi sekali kamarmu sampai sulit untuk mencari
bagian kasur yang bisa ditiduri.
2. Sinisme
Yaitu menyampaikan sindiran secara langsung.
Contoh: Suaramu keras sekali sampai telingaku berdenging dan
sakit.
3.Sarkasme
Yaitu menyampaikan sindiran secara kasar.
Contoh: Kamu hanya sampah masyarakat tahu!
MAJAS PENEGASAN
Majas penegasan merupakan jenis gaya bahasa yang bertujuan
meningkatkan pengaruh kepada pembacanya agar menyetujui sebuah ujaran ataupun
kejadian. Jenis ini dapat dibagi menjadi tujuh subjenis, yaitu sebagai berikut.
1. Pleonasme
Yaitu menggunakan kata-kata yang bermakna sama sehingga
terkesan tidak efektif, namun memang sengaja untuk menegaskan suatu hal.
Contoh: Ia masuk ke dalam ruangan tersebut dengan wajah
semringah.
2. Repetisi
Gaya bahasa ini mengulang kata-kata dalam sebuah kalimat.
Contoh: Dia pelakunya, dia pencurinya, dia yang mengambil
kalungku.
3. Retorika
Yaitu memberikan penegasan dalam bentuk kalimat tanya yang
tidak perlu dijawab.
Contoh: Kapan pernah terjadi harga barang kebutuhan pokok
turun pada saat menjelang hari raya?
4. Klimaks
Yaitu mengurutkan sesuatu dari tingkatan rendah ke tinggi.
Contoh: Bayi, anak kecil, remaja, orang dewasa, hingga orang
tua seharusnya memiliki asuransi kesehatan.
5. Antiklimaks
Berkebalikan dengan klimaks, gaya bahasa untuk antiklimaks
menegaskan sesuatu dengan mengurutkan suatu tingkatan dari tinggi ke rendah.
Contoh: Masyarakat perkotaan, perdesaan, hingga yang tinggi
di dusun seharusnya sadar akan kearifan lokalnya masing-masing.
6. Pararelisme
Gaya bahasa ini biasa terdapat dalam puisi,
yakni mengulang-ulang sebuah kata dalam berbagai definisi yang berbeda. Jika
pengulangannya ada di awal, disebut sebagai anafora. Namun, jika kata yang
diulang ada di bagian akhir kalimat, disebut sebagai epifora.
Contoh majas: Kasih itu sabar.
Kasih itu lemah lembut.
Kasih itu memaafkan.
Kasih itu lemah lembut.
Kasih itu memaafkan.
7. Tautologi
Yaitu menggunakan kata-kata bersinonim untuk menegaskan
sebuah kondisi atau ujaran.
Contoh: Hidup akan terasa tenteram, damai, dan bahagia jika
semua anggota keluarga saling menyayangi.
PENGERTIAN DAN MACAM-MACAM MAJAS BESERTA CONTOHNYA : MAJAS PERBANDINGAN,
Reviewed by bisnisrumahq.blogspot.com
on
Wednesday, December 13, 2017
Rating:
No comments: