KISAH INSPIRATIF : 6 KISAH SEORANG ANAK YANG BERBAKTI KEPADA ORANG TUA
PERTAMA :
Dahulu kala ketika ia masih duduk dibangku sekolah dasar, anis sering
sekali membantu kedua orang tuanya, bahkan ia mau berjualan es teh manis dan
koran di kereta untuk bisa menutupi kebutuhan sekolahnya. Anis sangat penurut
dan mau melakukan semua kebajikan. Ia tak lupa mendirikan sholat 5 waktu sehari
semalam. Anis merupakan figur anak yang sabar, ia bertekad suatu waktu ia bisa
memberangkatkan kedua orang tuanya pergi haji ke tanah suci.
Sejak duduk di bangku SD, Anis merupakan anak laki-laki yang tidak bisa
tinggal diam, ia selalu membantu kedua orang tuanya dan saudara-saudaranya. Ia
juga memiliki cita-cita untuk bisa memiliki sebuah warung kelontong kelak ia
sudah dewasa nanti.Ia memang anak yang sangat pandai namun karena
keterbatasan keuangan orang tuanya, ia hanya bisa lulus sampai bangku sekolah
menengah tingkat atas, namun ia sadar itu memang kehendak Tuhan dan ia pun
menyadari akan keterbatasan orang tuanya, akhirnya iapun berusaha sekuat tenang
untuk bisa membahagiakan orang tuanya.
Sampai pada suatu ketika, ia berhasil meraih sebuah posisi yang sangat
bagus disebuah perusahaan, ia pun tidak mau menjadi orang yang sombong, sebab
ia pun tahu keberhasilannya yang sudah ia peroleh adalah sebagian besar karena
doa dari kedua orang tuanya, dan pada akhirnya iapun bisa memberangkatkan haji
kedua orang tuanya dan merasakan sangat bersyukur karena ia bisa menjadi anak
yang berbakti kepada orang tuanya.
Hikmah dari cerita anak islami singkat ini adalah janganlah kau
sia-siakan orang tua, jika saat ini mereka masih hidup, pelihara, jaga dan
rawatlah mereka, sebab merekalah yang merawat kita semenjak kita kecil.
KISAH SEORANG ANAK YANG BERBAKTI KEPADA ORANG TUA
KEDUA :
Pada suatu
hari saat aku sedang bertugas di sebuah klinik didalam rumah sakit ditempat
kota ku tinggal, datanglah pasien yang merupakan seorang wanita yang sudah
lanjut usia bersama anak lelakinya yang berumur sekitar 30 tahun itu kedalam
klinik tempatku bertugas. Saat saya memperhatikan pasien beserta anak lelakinya
tersebut, saya melihat bahwa si anak lelakinya ini memberikan perhatian yang
ekstra kepada ibunya ini. Ia memegang tangan ibunya, kemudian ia merapihkan
pakaian ibunya dan memberikan ibunya makan serta minum.
Setelah saya
berbincang bersama anaknya mengenai masalah kesehatan ibunya dan saya pun
meminta ibunya untuk diperiksa. Setelah di periksa, aku bertanya kepada anak
lelakinya mengenaik kondisi akal si ibu yang menurutku agak terlihat dan terasa
janggal. Setelah saya bertanya, anak lelakinya itu pun menjawab, “Dia adalah
ibuku, dok. Ibuku memiliki penyakit keterbelakangan mental sejak aku
dilahirkan.” Ketika mendengar hal tersebut, rasa ingin tahuku pun semakin
bertambah. Akupun kembali menanyakan beberapa hal kepada anak lelakinya itu,
“Lalu, siapa yang merawatnya selama ini?” Dan anaknya itu langsung menjawab,
“Aku yang merawatnya dokter.”
Mendengar hal
tersebut aku merasa takjub dan juga terkejut, melihat seorang anak yang sangat
berbakti kepada orangtua. Aku pun kembali mengajukan pertanyaan kepada anak
itu, “Dan selama ini, siapakah yang memandikan dan mencuci pakaian ibumu?”
Kemudian pemuda tersebut pun menjawab, “Aku menyuruh ibuku masuk ke kamar mandi
untuk mandi sendiri. Aku menunggunya di luar pintu kamar mandi hingga ibuku
selesai mandi. Setelah ia selesai mandi, aku memberikannya baju untuk dipakai.
Pakaian kotor bekas ibuku pakai kemudia aku kumpulkan dan aku masukkan kedalam
mesin cuci untukku cuci. Aku membelikan pakaian yang ibu butuhkan.”
Setelah
mendengar semua itu akupun akhirnya menanyakan hal – hal lainnya lebih dalam
tentang ibunya itu, “Mengapa kamu tidak mencarikan pembantu yang bisa mengurus
ibumu?” Anaknya tersebut lalu menjawab, “Tidak dokter, pembantu tidak pernah
memperhatikannya dengan baik. pembantu juga tidak bisa benar – benar
memahaminya. Aku merasa khawatir dengan ibu, jadi aku memutuskan supaya aku
yang merawat ibuku langsung. Karena ibuku itu seperti anak kecil. Ia tidak bisa
melakukan hal – hal yang biasa dilakukan oleh orang dewasa normal lainnya. Dan
akulah yang sangat memahami dan mengerti ibuku. Karena aku sudah mengurus ibuku
hampir 20tahun lamanya.”
Mendengar
semua itu, rasanya tenggorokan ku sakit. Tak kuat aku menahan haru mendengar
kisah dan perlakuannya kepada ibunya itu. Sungguh benar – benar anak yang
berbakti kepada orangtua. Akupun kembali mengajukan pertanyaan kepada anaknya
itu, “Apakah sekarang kamu sudah menikah?”, “Alhamdulillah dok, saya telah
menikah dan juga memiliki dua orang anak” jawabnya kepada ku. Aku pun bertanya
lagi, “Berarti selama ini, istrimu juga membantu mu untuk mengurus ibu mu?”
Lalu anak itu menjawab, “Iya dok, istriku membantu ku semampunya karena aku
juga tidak ingin memaksakannya. Istriku yang memasak dan menyuapi ibu ku untuk
makan. Ibuku sangat menyukai masakan istriku, dan ibuku juga sangat senang
disuapi oleh istriku. Aku juga telah mendatangkan pembantu untuk membantu
pekerjaan lain yang seharusnya istriku lakukan. Namun, aku selalu berusaha
supaya aku bisa makan bersama dengan ibuku. Karena aku harus memperhatikan
kadar gula yang ibuku makan. Karena, sudah dari dulu ibuku mengidap penyakit
Diabetes. Oleh karena itu aku harus selalu memperhatikannya agar ibuku tetap
sehat. Aku selalu bersyukur kepada Allah SWT karena aku dikelilingi oleh orang
– orang yang menyayangiku dan juga ibuku. Allah SWT memang sangat baik.”
Mendengar
semua itu aku semakin takjub dengan anak yang berbakti kepada orangtua ini
beserta dengan istrinya. Saat aku memandang ke arah si ibu, aku tak sengaja
melihat betapa rapih dan bersihnya kuku si ibu ini. Saat itu aku bertanya
kembali kepada si anak, “Lalu siapakah yang memtong kuku ibumu ini? Aku melihat
kukunya sangat rapih bersih dan terawat.” Kemudian si anak menjawab, “Aku
dokter. Aku melakukannya karena ibuku tidak bisa melakukan apa – apa. Hanya itu
yang bisa ku lakukan untuk membuat kukunya bersih.”
Saat kami
sedang mengobrol, tiba – tiba sang ibu memandang ke arah anaknya itu dan
bertanya kepada anaknya, “Kapan engkau akan membelikan aku kentang? Aku sangat
ingin makan ketang. Aku lapar.” Tanya ibu tersebut kepada anaknya. Dan anaknya
pun segera menjawab permintaan ibunya itu, “Tenanglah ibu, setelah semua ini
selesai kita akan pergi ketempat makanan yang menjual kentang yang ibu
inginkan. Ibu jangankhawatir, ya? Aku pasti akan membelikan ibu kentang.”
Setelah mendengar hal tersebut ibunya pun terlihat kegirangan bahagia sambil
melompat – lompat. Setelah itu, si anak menatap ku dan berkata kepadaku, “Dok,
demi Allah… Saat aku melihat ibuku bahagia seperti itu aku sangat bahagia
sekali. Bahagianya melebihi ketika aku melihat anak – anakku bahagia. Ibuku
adalah orang paling berharga yang melahirkan ku kedunia ini dengan
mempertaruhkan nyawanya.”
Akupun merasa
iba dan tersentuh mendengar perkataan dari si anak yang berbakti kepada
orangtua tersebut. Rasa tangis yang ku tahan ini adalas tangis haruku melihat
mereka dan anaknya yang penuh kasih dan sayang itu. Setelah itu, aku pun
kembali melihat –lihat berkas rekam medis ibunya tersebut memastikan bahwa
semua nya telah aku tuliskan dengan lengkap. Rasa penasaranku pun kembali
datang. Aku bertanya lagi kepada anak itu, “Apakah kamu memiliki kakak atau
adik?”, “Tidak. Aku tidak memiliki kakak maupun adik, aku adalah putra semata
wayang. Ibu ku diceraikan ayahku sebulan setelah mereka menikah. Hingga
sekarang akupun tidak tahu siapa ayahku yang sebenarnya.” “Jadi selama ini kamu
di rawat oleh ayahmu?”, tanyaku lagi kepadanya. Ia pun menjawab, “Tidak. Selama
ini aku dirawat oleh nenekku. Dan nenekku juga yang merawat ibuku ketika aku
masih kecil dulu. Namun nenek telah meninggal. Tapi aku yakin Allah SWT telah
bersaama nenek di surga, karena kebaikan nenek yang tak terhingga. Nenek
meninggal saat usiaku 10 tahun.”
Dan ketikaaku
bertanya apakah ibunya merawatnya ketika ia sakit, iapun menjawabt tidak.
Karena memang ibunya benar – benar tidak bisa melakukan dan tidak mengerti
apapun. Setelah itu, aku menulis resep obat untuk ibunya itu. akupun
menjelaskan tentang obat dan cara penggunaan obat tersebut. Setelah aku selesai
menjelaskan semuanya, si anak tadi kemudian memegang tangan ibunya tersebut
sambil tersenyum dan berkata kepadanya, “Mari ibu, sekarang kita sudah selesai.
Ayo kita pergi untuk membeli kentang yang ibu inginkan itu. Terimakasih juga
aku ucapkan karena ibu telah mau sabar menunggu.” Namun tak diduga ibunya malah
menjawab seperti ini, “Tidaaakk.. Aku sudah tidak menginginkan kentang.
Sekarang aku inginnya pergi ke Mekkah. Ayo kita ke Mekkah”. Akupun heran dengan
jawaban ibunya itu, dan aku bertanya kepada ibunya itu, “Mengapa ibu ingin
pergi ke Mekkah? Apa yang membuat ibu ingin pergi kesana?” Lalu ibunya itupun
menjawab pertanyaanku dengan riang gembira, “Supaya aku bisa terbang di udara.
Supaya aku bisa menaiki pesawat. Aku ingin naik pesawat. Ayo kita pergi ke
Mekkah.” Mendengar hal tersebut, akupun kembali bertanya kepada anaknya itu,
“Apakah kamu benar – benar akan membawa ibumu ke Mekkah?” Lalu anaknya itupun
menjawab, “Iya, tentu saja aku akan membawanya. Aku akan mengusahakannya supaya
ibuku bisa pergi kesana akhir bulan ini.”
Akupun
mengatakan bahwa sebenarnya dalam agama tidak ada kewajiban umrah bagi ibuya
dan aku bertanya mengapa ia tetap akan membawa ibunya tersebut untuk umrah.
Anaknya itupun menjawab pernyataan dan pertanyaanku sambil tersenyum, “Memang
tidak diwajibkan. Namun mungkin kebahagiaan yang aku rasakan ketika aku membawa
ibuku pergi ke Mekkah merupakan kebahagiaan yang luar biasa bagi hidupku. Dan
mungkin itu juga akan membuat pahala ku lebih besar daripada aku umrah dengan tidak
membawa ibuku bersama ku.” Setelah menjawab pertanyaan terkahir dari ku anak
itu pun berterimakasih kepadaku dan kemudian ia bersama ibunya bergegas
meninggalkan klinik tempat ku praktik. Setelah itu, aku meminta kepada
perawatku untuk meninggalkan ku sendiri diruangan dengan alasan karena aku
lelah dan aku ingin beristirahat. Namun sebenarnya itu hanyalah alasanku saja,
karena aku tak ingin perawat melihatku menangis. Perawat pun akhirnya
meninggalkan ku sendiri diruangan. Saat perawat itu pergi, tak kuasa aku
menahan airmata ku. Ketika itu pipiku terasa basah di banjiri oleh air mata
haruku melihat seorang anak yang sungguh – sungguh berbakti kepada orangtua
itu. Akupun menangis sejadi – jadinya aku mengeluarkan seluruh perasaan
yang ku rasakan didalam hatiku ini. Aku pun berkata kepada diriku sendiri,
“Begitu berbakti kepada orangtua anak itu. Ia sangat berbakti kepada ibunya,
ibunya yang tidak pernah sepenuhnya menjadi ibu yang sesungguhnya seperti ibu –
ibu normal lainnya. Namun kasih sayang yang dimiliki aka itu untuk ibunya
sungguh tidak terbatas. Sungguh benar – benar anak yang sangat berbakti kepada
orangtua. Semoga Allah SWT selalu memberikan anak yang berbakti kepada orangtua
tersebut kesehatan, rezeki, serta kebahagiaan agar anak yang berbakti kepada
orang tua tersebut bisa memberikan semua yang ia miliki kepada ibunya itu.”
Ibunya yang
mengandung dan melihairkan anak itu, namun tak pernah sekalipun ibunya itu
merawatnya, menggendongnya dengan enuh kasih sayang, mengurusnya ketika ia
sakit, mengajarinya membaca menuulis, berjalan, menghitung, berbicara, dan
tidak pernah melakukan hal yang seharusnya seorang ibu lakukan kepada anaknya.
Namun anaknya itu adalah sebuah anugrah yang paling berharga yang ibu nya lahir
kan kedunia ini. Pemberian luar biasa dari Allah SWT kepada sang ibu yang
memiliki keterbelakangan mental seperti itu.
KETIGA :
Rumah itu di selimuti kesedihan, seorang pemuda
yang terkenal sholeh dan berbakti kepada ibunya tengah terbaring di atas kasur.
Ia tengah meregang nyawa menjelang kematiannya. Pemuda tersebut masih pada usia
emasnya, belum genap 30 tahun menjalani hidup di dunia.
Dalam haru dan tegang tersebut,
tiba-tiba saja pemuda tersebut mengucapkan kata-kata yang sungguh menakjubkan,
sungguh sangat menakjubkan. Keluarga dan tetangga yang mengelilingi di dekatnya
bingung, ada apa dengan pemuda tersebut?
“Tidak. Aku tidak bisa. Aku
tidak bisa. Aku harus izin dulu kepada ibuku”, demikian ucapan pemuda
tersebut berulang-ulang.
Di tengah kebingunan keluarga
dan orang-orang yang menyaksikan kejadian tersebut, salah seorang diantaranya
bergegas memanggil Ibu sang pemuda tersebut. Ibunya berada dalam kamar berbeda
karena tak kuasa melihat putra kesayangannya menghadapi sakaratul maut. Anak
emas yang sangat patuh dan mencintainya tersebut, menjelang ajalnya yang
semakin dekat.
“Lihatlah anakmu, ia
terus-menerus mengucapkan kalimat-kalimat yang aneh !!“, teriak salah satu
orang sambil mengajak sang Ibu untuk menuju kamar anaknya. Tak berpikir lama,
sang ibu langsung menghampiri kamar anaknya.
Di dalam kamar, tampak sang
pemuda mulai mengeluarkan buliran keringat yang berkilau terkena cahaya lampu
bak mutiara. Buliran keringat di dahi tersebut, menurut Syaikh Muhammad
Hassan adalah sebagian dari tanda-tanda Husnul Khotimah.
Sang Ibu mendekati putra
kesayangannya tersebut dan mulai mendengarkan kata-kata yang terus di
ulang-ulang oleh buah hatinya tersebut.
“Tidak. Aku tidak bisa. Aku
tidak bisa. Aku harus izin dulu kepada ibuku”, sang pemuda terus
mengulang-ulang kalimat tersebut.
Sang Ibu pun mulai memeluk dan
membelai anak emasnya tersebut seraya berkata,
“Wahai anaku, ini aku, ibumu. Wahai anaku, aku ibumu, Nak. Aku ibumu, anakku. Dengan siapa kau bicara ?”
“Wahai anaku, ini aku, ibumu. Wahai anaku, aku ibumu, Nak. Aku ibumu, anakku. Dengan siapa kau bicara ?”
Dan dalam waktu yang sempit
tersebut, sang pemuda bercerita dengan napas yang tersengal-sengal,
“Wahai ibuku, seorang gadis
sangat cantik jelita, Ibu. Belum pernah aku melihat gadis secantik
itu. Ia datang kemari. Sungguh aku melihatnya persis di hadapanku. Ia
datang melamarku untuk dirinya, Ibu. Aku bilang kepadanya, tidak. Aku
tidak bisa sampai aku minta izin dulu kepada ibuku”
Sang ibu menangis
sejadi-jadinya, keharuannya memuncak, kerinduannya pada harapan untuk melihat
sang buah hati menikah membuatnya semakin dalam dalam kesedihan. Namun sang ibu
berusaha tegar dan segera menyadari dengan siapa putranya yang sangat berbakti
tersebut berbicara.
“Aku izinkan, anakku. Sungguh,
dia adalah hurriyatun (bidadari) dari surga untukmu. Aku sudah
izinkan, Nak“, demikian tutur sang ibu dalam uraian mata yang deras mengalir.
Tak lama kemudian, sang pemuda
sholeh yang patuh tersebut, meninggal dunia dalam pelukan sang ibu.
KE EMPAT :
Mentari
besinar diufuk barat petanda telah terbentang semua harapan yang ingin di
capai,membentuk sebuah bola kehidupan dan kebahagiaan, Di sebuah desa
terpencil,tinggallah seseorang anak yang berusia 10 tahun yang bernama andi
dengan ibunya yang sudah tua,sehari-hari hanya membantu ibunya bekerja sebagai pembuat tempe,ayah andi
meninggal sejak andi berusia 5 tahun.
kepergian
ayahnya sungguh membuat mereka semakin terpuruk perekonomiannya, Saat subuh
menjelang, suara ayam berkokok mereka sudah mulai bekerja sebagai pembuat
tempe,penghasilan mereka hanya bisa menghidupi makan sehari-hari itupun bila
ada rejeki,tpi andi tidak seperti temen lainnya yang menghabiskan waktu hanya untuk
bermain,ia lebihh suka bekerja membantu ibunya, Meskipun banyak temen
menghinannya ia tak hiraukan,anggap mereka sebagai angin berlalu karena dia
sadar kalu bukan sekarang kapan lagi,sesekali ia merenung,karena ia ingin
sekali bersekolah seperti yang lainnya,ia tak berani untuk berkata pada
ibunya,tApi apalah daya dia sadar bagaimana perekonomiannya sehari-hari,tetapi
dia tetap bersyukur atas rezky yang ia dapatkan bersama ibunya,walapun tak
seberapa,ia tak ingin membuat ibunya lebih susah lagi karena dia,
Suatu ketika ibunya bertanya"mengapa kamu
tak mau sekolah nak?" "saya mau bantu ibu saja" jawab andi, ibunya
hanya terdiam melihat anakny yang sungguh peduli dan sayang pada dirinya kemana
ia pergi dialah yang selalu membantu,ia tak mau kehilangan orang yang
satu-satunya harta ia miliki meninggalkannya.
Pada suatu
hari ibunya jatuh sakit tidak bisa berjalan hanya bisa berbaring ditempat
tidur,andi merasa sangat sedih karena tidak mau kehilanggannya, setiap shalat
ia selalu berdoa kepada tuhan agar cepat disembuhkan ia tak mau kehilangan
orang yang paling berharga di dunia lagi,karena mereka satu-satunya yang dia
miliki, Tapi tuhan berkehendak lain takdir tidak bisa dihindari,ibu yang
sudah tua telah diambil nyawanya pada yang maha kuasa,ia sangat terpukul atas
kepergian ibunya, hingga pada akhirnya ada seseorang yang ingin merawat andi
dari keluarga kaya,tpi ia menolaknya,ia masih blum bisa melupakan kepergian
ibunya,
Namun akhirnya ia mau dirawat oleh saudagar kaya dan baik itu,karna ia tak punya siapa-siapa lagi,akan tetapi ia masih ingat akan pesan ibunya untuk menjalani hidup.
Namun akhirnya ia mau dirawat oleh saudagar kaya dan baik itu,karna ia tak punya siapa-siapa lagi,akan tetapi ia masih ingat akan pesan ibunya untuk menjalani hidup.
KISAH SEORANG ANAK YANG BERBAKTI KEPADA ORANG TUA
KE LIMA :
Berbakti kepada orang tua merupakan kewajiban setiap anak,
seperti kisah dongeng berikut. Halimah namanya, ia adalah seorang anak sangat
sayang dan berbakti kepada orang tuanya. Sang ayah telah pergi meninggalkannya
untuk selama-lamanya semenjak ia masih di dalam kandungan. Kini ia hanya hidup
berdua dengan ibunya di rumah yang sangat sederhana sekali.
Halimah duduk di kelas 5 Sekolah Dasar. Sebelum berangkat
sekolah, Halimah selalu membantu ibunya mencuci pakaian, mencucui piring,
bahkan membuat pisang goreng untuk dijual esok hari. Saat halimah berangkat
sekolah, ia juga membawa pisang goreng untuk dititipkan ke kantin sekola.
Halimah termasuk anak yang pintar, ia selalu mendapat rangking pertama di
kelasnya.
“Halimah, nanti habis jualan sepulang sekolah, tolong antar
pisang goreng ini ke tempat Bu Marni” suruh ibu.
“Iya bu” jawab Halimah.
Itulah yang dikerjakan Halimah sepulang sekolah, ia membantu
ibunya jualan pisang goreng keliling kampung sekitar. Halimah tak pernah malu
melakukan ini, karena membahagiakan sang ibu adalah cita-cita utamanya.
“Nak, Ibu bersyukur sekalu memiliki anak seperti kamu. ini
adalah anugrah yang Allah berikan kepada Ibu” bisik sang Ibu.
“Halimah juga bersyukur sekali menjadi anak ibu. Halimah
selalu berterima kasih kepada Allah dan berdoa untuk Ibu” jawab Halimah.
Dengan berlinang air mata, Halimah memeluk Ibu erat-erat.
Lalu Halimah berbisik kepada ibunya.
“Ibu, suatu saat Halimah ingin sekali memberangkatkan ibu ke
tanah suci” bisik Halimah.
“Ibu sangat terharu nak, semoga Allah mengabulkan apa yang
kamu cita-citakan” jawab ibu.
Sungguh besar bakti Halimah kepada ibunya, setiap sholat 5
waktu, Halimah tak lupa berdoa semoga cita-cita yang sangat mulia itu terkabul.
Baca juga : cerita dongeng anak putri berhati mulia
Tak terasa berjalan begitu cepat, 10 tahun sudah berlalu.
Kini Halimah menjadi seorang wanita yang cukup sukses, ia merintis pisang
goreng ibunya dengan sabar dan telaten, hingga sekarang ia berhasil
mengembangkan usaha pisang goreng ibunya dan mempunyai beberapa cabang warung
pisang goreng di daerahnya.
Ketika Halimah menjadi orang sukses, ia tetap rendah hati dan
tak lupa membantu fakir miskin dan tetangga yang membutuhkan. Akhirnya, apa
yang di cita-citakan Halimah dikabulkan oleh Allah SWT. Ia dan ibunya berangkat
ke tanah suci untuk melakukan ibadah haji.
Dari
dongeng kisah teladan Islami ini kita bisa mengambil hikmahnya.
Berbaktilah
kepada orang tuamu, janganlah kau menyia-nyiakan mereka. Orang tua adalah orang
yang tetap ada disisimu disaat orang lain meninggalkanmu. Ketika anak-anak
memiliki waktu untuk memikirkan orang tuanya, kebanyakn pada saat itu, orang
tua mereka sudah tak ada lagi di dunia ini.
SEBUAH KISAH PENUH HIKMAH TENTANG
BERBAKTI KEPADA ORANG TUA
KE ENAM :
Di Jepang dulu pernah ada
tradisi membuang orang yang sudah tua ke hutan. Mereka yang dibuang adalah
orang tua yang sudah tidak berdaya sehingga tidak memberatkan kehidupan
anak-anaknya. Pada suatu hari ada seorang pemuda yang berniat membuang ibunya
ke hutan, karena si Ibu telah lumpuh dan agak pikun. Si pemuda
tampak bergegas menyusuri hutan sambil menggendong ibunya. Si Ibu yang
kelihatan tak berdaya berusaha menggapai setiap ranting pohon yang bisa diraihnya
lalu mematahkannya dan menaburkannya di sepanjang jalan yang mereka lalui. Sesampai
di dalam hutan yang sangat lebat, si anak menurunkan Ibu tersebut dan
mengucapkan kata perpisahan sambil berusaha menahan sedih karena ternyata dia
tidak menyangka tega melakukan perbuatan ini terhadap Ibunya.
Justru si Ibu yang tampak
tegar, dalam senyumnya dia berkata: “Anakku, Ibu sangat menyayangimu. Sejak kau
kecil sampai dewasa Ibu selalu merawatmu dengan segenap cintaku. Bahkan sampai
hari ini rasa sayangku tidak berkurang sedikitpun. Tadi Ibu sudah menandai
sepanjang jalan yang kita lalui dengan ranting-ranting kayu. Ibu takut kau
tersesat, ikutilah tanda itu agar kau selamat sampai dirumah” Setelah mendengar kata-kata tersebut, si anak menangis dengan sangat
keras, kemudian langsung memeluk ibunya dan kembali menggendongnya untuk
membawa si Ibu pulang ke rumah. Pemuda
tersebut akhirnya merawat Ibu yang sangat mengasihinya sampai Ibunya meninggal.
‘Orang tua’ bukan barang
rongsokan yang bisa dibuang atau diabaikan setelah terlihat tidak berdaya.
Karena pada saat engkau sukses atau saat engkau dalam keadaan susah, hanya
‘orang tua’ yang mengerti kita dan batinnya akan menderita kalau kita susah.
‘Orang tua’ kita tidak pernah meninggalkan kita, bagaimanapun keadaan kita,
walaupun kita pernah kurang ajar kepada orang tua. Namun Bapak dan Ibu kita
akan tetap mengasihi kita.
Mari kita merenungkan, apa
yang telah kita berikan untuk orang tua kita, nilai berapapun itu pasti dan
pasti tidak akan sebanding dengan pengorbanan ayah ibu kita. Muliakan ia selagi masih hidup, dan doakan jika telah tiada. Pengusaha baja/Pemilik PT. Artha Mas Graha
Andalan. Ketika ditanya rahasia
suksesnya menjadi Pengusaha, jawabnya singkat:
“Jadikan orang tuamu Raja, maka rezeki mu seperti Raja”. Pengusaha yang kini tinggal di Cikarang ini pun bercerita bahwa orang hebat dan sukses yang ia kenal semuanya memperlakukan orang tuanya seperti Raja. Mereka menghormati, memuliakan, melayani dan memprioritaskan orang tuanya. Lelaki asal Banyuwangi ini bertutur, “Jangan perlakukan Orang tua seperti Pembantu".
“Jadikan orang tuamu Raja, maka rezeki mu seperti Raja”. Pengusaha yang kini tinggal di Cikarang ini pun bercerita bahwa orang hebat dan sukses yang ia kenal semuanya memperlakukan orang tuanya seperti Raja. Mereka menghormati, memuliakan, melayani dan memprioritaskan orang tuanya. Lelaki asal Banyuwangi ini bertutur, “Jangan perlakukan Orang tua seperti Pembantu".
Orang tua sudah melahirkan
dan membesarkan kita, lha kok masih tega-teganya kita minta harta ke mereka,
pada hal kita sudah dewasa. Atau orang tua
diminta merawat anak kita sementara kita sibuk bekerja. Bila ini yang terjadi maka rezeki orang itu adalah
rezeki pembantu, karena ia memperlakukan orang tuanya seperti pembantu. Walau
suami/istri bekerja, rezekinya tetap kurang bahkan nombok setiap bulannya.
Menurut sebuah lembaga survey yang mengambil sampel
pada 700 keluarga di Jepang, anak-anak yang sukses adalah : mereka yang
memperlakukan dan melayani orang tuanya seperti seorang Kaisar. Dan anak-anak yang sengsara hidupnya adalah mereka
yang sibuk dengan urusan dirinya sendiri dan kurang perduli pada orang tuanya. Tapi juga JANGAN mendekati orang tua hanya untuk mendapatkan hartanya.
Mari terus berusaha keras
agar kita bisa memperlakukan orang tua seperti raja. Buktikan dan jangan hanya
ada di angan-angan. Beruntunglah
bagi yang masih memiliki orang tua, masih BELUM TERLAMBAT untuk berbakti.
Sebelum mereka kembali keharibaan Allah. UANG bisa dicari, ilmu bisa di gali, tapi kesempatan untuk mengasihi
orang tua kita takkan terulang kembali.
KISAH INSPIRATIF : 6 KISAH SEORANG ANAK YANG BERBAKTI KEPADA ORANG TUA
Reviewed by bisnisrumahq.blogspot.com
on
Saturday, September 16, 2017
Rating:
BONUS HARIAN BULAN MARET 2019
ReplyDelete*Deposit diatas Rp.99.999 -> Bonus Chip 5.000
*Deposit diatas Rp.499.999 -> Bonus Chip 10.000
*Deposit diatas Rp.999.999 -> Bonus Chip 25.000
*Deposit diatas Rp.4.999.999 -> Bonus Chip 100.000
*Deposit diatas Rp.9.999.999 -> Bonus Chip 200.000
1.Promo berlaku untuk member www.indokartu.biz
2.Bonus Akan Otomatis Masuk Kedalam User Id Anda Setelah Melakukan Deposit
3.Freechip dapat di Withdraw apabila telah melakukan Turnover Deposit+Freechip.
4.Syarat Withdraw : Jika Turnover Telah Mencapai 3x Dari Nilai Deposit + Bonus
Contoh : DEPO MEMBER 100.000 + BONUS 5000 = (105.000) x 3 = 315.000 (Total Turnover)
5.Dilarang Memiliki Kesamaan IP Didalam Permainan Indokartu.
6.Apabila Turnover tidak tercapai withdraw tetap dapat dilakukan dengan catatan bonus ditarik kembali
WA : 081333366766
BBM : indkartu
LINE : indokartu
poker online terbaik
PROMO BONUS REFERAL 10+5% SEUMUR HIDUP
ReplyDeleteDapatkan bonus referral 10+5% seumur hidup untuk para pencari referal dengan syarat yang sangat mudah
1.Memiliki downline aktif minimal 2 orang.
2.Konfirmasi ke livechat Indokartu dengan menyebutkan userid referral anda.
3.Aktif berpromosi link referral anda.
3 LANGKAH MUDAH MENDAPATKAN JUTAAN RUPIAH :
1. Daftarkan diri anda dengan mengisi form pendaftaran di menu REGISTER / DAFTAR
2. Login kedalam web kami, klik menu referral :
- DAFTAR KAN TEMAN-TEMAN ANDA
- COPY LINK REFERRAL ANDA UNTUK DISEBARKAN
3. Sebarkan link referral anda ke Forum , Facebook , Twitter , Website , Email , Blog , sosial media dan pasang banner kami.
TIPS PROMOSI
1. Anda bisa menyebarkan link referral anda ke FORUM
2. Bisa juga dengan mentweet link referral anda di TWITTER
3. Melakukan posting komentar di FACEBOOK
4. Memasang link referral anda di BLOG
5. Menyebarkan link referral ke semua contact EMAIL
CARA MELIHAT KOMISI DAN TOTAL REFFERAL ANDA :
1. Login ke www.indokartu.com
2. Klik REFFERAL untuk melihat total referral anda
3. Klik KOMISI untuk melihat total KOMISI anda
4. Bonus Referral dibagikan setiap hari kamis dan akan secara otomatis masuk ke saldo akun Anda
5. Cara penarikan referral dapat dilakukan setiap hari dengan memilih menu withdraw.
game online poker yang menghasilkan uang
Silahkan add kontak kami bosku ^^
WA : 081333366766
BBM : indkartu
LINE : indokartu
PROMO BONUS REFERAL 10+5% SEUMUR HIDUP
ReplyDeleteDapatkan bonus referral 10+5% seumur hidup untuk para pencari referal dengan syarat yang sangat mudah
1.Memiliki downline aktif minimal 2 orang.
2.Konfirmasi ke livechat Indokartu dengan menyebutkan userid referral anda.
3.Aktif berpromosi link referral anda.
3 LANGKAH MUDAH MENDAPATKAN JUTAAN RUPIAH :
1. Daftarkan diri anda dengan mengisi form pendaftaran di menu REGISTER / DAFTAR
2. Login kedalam web kami, klik menu referral :
- DAFTAR KAN TEMAN-TEMAN ANDA
- COPY LINK REFERRAL ANDA UNTUK DISEBARKAN
3. Sebarkan link referral anda ke Forum , Facebook , Twitter , Website , Email , Blog , sosial media dan pasang banner kami.
TIPS PROMOSI
1. Anda bisa menyebarkan link referral anda ke FORUM
2. Bisa juga dengan mentweet link referral anda di TWITTER
3. Melakukan posting komentar di FACEBOOK
4. Memasang link referral anda di BLOG
5. Menyebarkan link referral ke semua contact EMAIL
CARA MELIHAT KOMISI DAN TOTAL REFFERAL ANDA :
1. Login ke www.indokartu.com
2. Klik REFFERAL untuk melihat total referral anda
3. Klik KOMISI untuk melihat total KOMISI anda
4. Bonus Referral dibagikan setiap hari kamis dan akan secara otomatis masuk ke saldo akun Anda
5. Cara penarikan referral dapat dilakukan setiap hari dengan memilih menu withdraw.
game online poker yang menghasilkan uang
Silahkan add kontak kami bosku ^^
WA : 081333366766
BBM : indkartu
LINE : indokartu
Tulisannya sangat bermanfaat
ReplyDeleteTerimakasih, menjadi salah satu inspirasi dalam penulisan niat sholat birrul walidain. Semoga menjadi amal sholeh buat penulis dan semua yang membantu menyebarkan.
ReplyDelete