BIOGRAFI NIELS BOHR
Biografi Niels Bohr
Niels Bohr adalah penemu
awal konsep mekanika kuantum untuk model atom. Niels Bohr adalah seorang ahli
fisika dari Denmark dan pernah meraih hadiah Nobel Fisika pada tahun 1922.
Putranya, Aage Niels Bohr, juga penerima Hadiah Nobel.
Niels Henrik
David Bohr yang lahir 7 Oktober 1885 di Kopenhagen. Beliau
meninggal pada 8 November 1962 pada umur 77 tahun. Dia meraih gelar doktor
fisika dari Universitas Copenhagen pada 1911. Tak lama sesudah itu dia pergi ke
Cambridge, Inggris. Di situ dia belajar di bawah asuhan J.J. Thompson, ilmuwan
kenamaan yang menemukan elektron. Hanya dalam beberapa bulan sesudah itu Bohr
pindah lagi ke Manchester, belajar pada Ernest Rutherford yang beberapa tahun
sebelumnya menemukan nucleus (bagian inti) atom. Adalah Rutherford ini yang
menegaskan (berbeda dengan pendapat-pendapat sebelumnya) bahwa atom umumnya
kosong, dengan bagian pokok yang berat pada tengahnya dan elektron di bagian
luarnya. Tak lama sesudah itu Bohr segera mengembangkan teorinya sendiri yang
baru serta radikal tentang struktur atom.
Kertas kerja Bohr yang bagaikan
membuai sejarah “On the Constitution of Atoms and Molecules,” diterbitkan dalam
Philosophical Magazine tahun 1933.
Teori Bohr memperkenalkan atom sebagai
sejenis miniatur planet mengitari matahari, dengan elektron-elektron
mengelilingi orbitnya sekitar bagian pokok, tetapi dengan perbedaan yang sangat
penting: bilamana hukum-hukum fisika klasik mengatakan tentang perputaran orbit
dalam segala ukuran, Bohr membuktikan bahwa elektron-elektron dalam sebuah atom
hanya dapat berputar dalam orbitnya dalam ukuran spesifik tertentu. Atau dalam
kalimat rumusan lain: elektron-elektron yang mengitari bagian pokok berada pada
tingkat energi (kulit) tertentu tanpa menyerap atau memancarkan energi.
Elektron dapat berpindah dari lapisan dalam ke lapisan luar jika menyerap
energi. Sebaliknya, elektron akan berpindah dari lapisan luar ke lapisan lebih
dalam dengan memancarkan energi.
Teori Bohr memperkenalkan perbedaan
radikal dengan gagasan teori klasik fisika. Beberapa ilmuwan yang penuh
imajinasi (seperti Einstein) segera bergegas memuji kertas kerja Bohr sebagai
suatu “masterpiece,” suatu kerja besar; meski begitu, banyak ilmuwan lainnya
pada mulanya menganggap sepi kebenaran teori baru ini. Percobaan yang paling
kritis adalah kemampuan teori Bohr menjelaskan spektrum dari hydrogen atom.
Telah lama diketahui bahwa gas hydrogen jika dipanaskan pada tingkat kepanasan
tinggi, akan mengeluarkan cahaya. Tetapi, cahaya ini tidaklah mencakup semua
warna, tetapi hanya cahaya dari sesuatu frekuensi tertentu. Nilai terbesar dari
teori Bohr tentang atom adalah berangkat dari hipotesa sederhana tetapi sanggup
menjelaskan dengan ketetapan yang mengagumkan tentang gelombang panjang yang
persis dari semua garis spektral (warna) yang dikeluarkan oleh hidrogen. Lebih
jauh dari itu, teori Bohr memperkirakan adanya garis spektral tambahan, tidak
terlihat pada saat sebelumnya, tetapi kemudian dipastikan oleh para pencoba.
Sebagai tambahan, teori Bohr tentang struktur atom menyuguhkan penjelasan
pertama yang jelas apa sebab atom punya ukuran seperti adanya. Ditilik dari semua kejadian yang meyakinkan ini, teori Bohr segera
diterima, dan di tahun 1922 Bohr dapat,hadiah Nobel untuk bidang fisika.
Tahun 1920 lembaga
Fisika Teoritis didirikan di Kopenhagen dan Bohr jadi direkturnya. Di bawah
pirnpinannya cepat menarik minat ilmuwan-ilmuwan muda yang brilian dan segera
menjadi pusat penyelidikan ilmiah dunia.
Tetapi sementara itu
teori struktur atom Bohr menghadapi kesulitan-kesulitan. Masalah terpokok
adalah bahwa teori Bohr, meskipun dengan sempurna menjelaskan kesulitan masa
depan atom (misalnya hidrogen) yang punya satu elektron, tidak dengan persis
memperkirakan spektra dari atom-atom lain. Beberapa ilmuwan, terpukau oleh
sukses luar biasa teori Bohr dalam hal memaparkan atom hidrogen, berharap
dengan jalan menyempurnakan sedikit teori Bohr, mereka dapat juga menjelaskan
spektra atom yang lebih berat. Bohr sendiri merupakan salah seorang pertama
yang menyadari penyempurnaan kecil itu tak akan menolong, karena itu yang
diperlukan adalah perombakan radikal. Tetapi, bagaimanapun dia mengerahkan
segenap akal geniusnya, toh dia tidak mampu memecahkannya.
Pemecahan akhirnya
ditemukan oleh Werner Heisenberg dan lain-lainnya, mulai tahun 1925. Adalah
menarik untuk dicatat di sini, bahwa Heisenberg –dan umumnya ilmuwan yang
mengembangkan teori baru– belajar di Kopenhagen, yang tak syak lagi telah
mengambil manfaat yang besar dari diskusi-diskusi dengan Bohr dan saling
berhubungan satu sama lain. Bohr sendiri bergegas menuju ide baru itu dan
membantu mengembangkannya. Dia membuat sumbangan penting terhadap teori baru,
dan liwat disuksi-diskusi dan tulisan-tulisan, dia menolong membikin lebih
sistematis.
Tahun 1930-an lebih
menunjukkan perhatiannya terhadap permasalahan bagian pokok struktur atom. Dia
mengembangkan model penting “tetesan cairan” bagian pokok atom. Dia juga
mengajukan masalah teori tentang “kombinasi bagian pokok” dalam reaksi atom
untuk dipecahkan. Tambahan pula, Bohr merupakan orang yang dengan cepat
menyatakan bahwa isotop uranium yang terlibat dalam pembagian nuklir adalah
U235. Pernyataan ini punya makna penting dalam pengembangan berikutnya dari bom
atom.
Dalam tahun 1940
balatentara Jerman menduduki Denmark. Ini menempatkan diri Bohr dalam bahaya,
sebagian karena dia punya sikap anti Nazi sudah tersebar luas, sebagian karena
ibunya seorang Yahudi. Tahun 1943 Bohr lari
meninggalkan Denmark yang jadi daerah pendudukan, menuju Swedia. Dia juga
menolong sejumlah besar orang Yahudi Denmark melarikan diri agar terhindar dari
kematian dalam kamar-kamar gas Hitler. Dari Swedia Bohr
lari ke Inggris dan dari sana menyeberang ke Amerika Serikat. Di negeri ini,
selama perang berlangsung, Bohr membantu membikin bom atom,
Seusai perang, Bohr
kembali kampung ke Denmark dan mengepalai lembaga hingga rohnya melayang tahun
1562. Dalam tahun-tahun sesudah perang Bohr berusaha keras –walau tak berhasil–
mendorong dunia internasional agar mengawasi penggunaan energi atom.
Bohr menikah pada
tahun 1912, di sekitar saat-saat dia melakukan kerja besar di bidang ilmu
pengetahuan. Dia punya lima anak, salah seorang bernama Aage Bohr, memenangkan
hadiah Nobel untuk bidang fisika di tahun 1975. Bohr merupakan orang yang
paling disenangi di dunia ilmuwan, bukan semata-mata karena menghormat ilmunya
yang genius, tetapi juga pribadinya dan karakter serta rasa kemanusiaannya yang
mendalam.
Kendati teori
orisinal Bohr tentang struktur atom sudah berlalu lima puluh tahun yang lampau,
dia tetap merupakan salah satu dari tokoh besar di abad ke-20. Ada beberapa
alasan mengapa begitu. Pertama, sebagian dari hal-hal penting teorinya masih
tetap dianggap benar. Misalnya, gagasannya bahwa atom dapat ada hanya pada
tingkat energi yang cermat adalah merupakan bagian tak terpisahkan dari semua
teori-teori struktur atom berikutnya. Hal lainnya lagi, gambaran Bohr tentang
atom punya arti besar buat menemukan sesuatu untuk diri sendiri, meskipun ilmuwan
modern tak menganggap hal itu secara harfiah benar. Yang paling penting dari
semuanya itu, mungkin, adalah gagasan Bohr yang merupakan tenaga pendorong bagi
perkembangan “teori kuantum.” Meskipun beberapa gagasannya telah kedaluwarsa,
namun jelas secara historis teori-teorinya sudah membuktikan merupakan titik
tolak teori modern tentang atom dan perkembangan berikutnya bidang mekanika
kuantum.
BIOGRAFI NIELS BOHR
Reviewed by bisnisrumahq.blogspot.com
on
Friday, December 08, 2017
Rating:
No comments: