CONTOH-CONTOH PERILAKU MANUSIA KARENA ADANYA PERUBAHAN SOSIAL : AKSI PROTES, DEMONSTRASI, KENAKALAN REMAJA, KRIMINALITAS, DAN PERGOLAKAN DAERAH
Aksi Protes 1 :
Fokus, Jakarta - Ketegangan sempat
mewarnai pembongkaran puluhan bangunan semi permanen yang berdiri di kolong
jembatan akses Marunda - Cilincing, Jakarta Utara.
Seperti ditayangkan Fokus Malam Indosiar,
Selasa (11/7/2017), seorang warga yang mengaku belum mendapatkan surat
pemberitahuan pembongkaran bangunan bersikeras menolak pembongkaran tersebut.
Sementara petugas mengaku telah melakukan
sosialisasi terkait pembongkaran bangunan sejak tahun 2016, diikuti dengan
surat pemberitahuan beberapa bulan lalu. Usai mengamankan warga yang protes
tersebut, petugas melanjutkan pembongkaran bangunan semi permanen dengan
mengerahkan satu alat berat.
Pembongkaran bangunan itu dilakukan karena keberadaan
bangunan yang telah menutup ruas jalan yang selama ini dijadikan akses putar
balik kendaraan. Akibatnya kemacetan parah di jalan akses Marunda menuju jalan
Cakung, Cilincing pun tak terhindarkan.
Sementara itu penataan kawasan Bukit Duri,
Jakarta Selatan, akan segara dilaksanakan. Penataan akan dilakukan untuk rumah
yang berada di RW 12, yakni RT 01, 02, 03 dan 04. Sebagian warga telah pindah
secara sukarela, namun masih ada saja warga yang menolak direlokasi dengan
alasan jarak Rusunawa Bebek yang telah disediakan jauh dari lokasi kerja
mereka.
Meski demikian, Pemerintan Provinsi DKI Jakarta
mengaku telah menyiapkan sarana transportasi untuk mengantar warga menuju
tempat aktivitasnya. Penertiban bangunan liar di Bukit Duri dilakukan untuk
merealisasikan proyek normalisasi sungai sebagai langkah pencegahan banjir.
Aksi Protes 2 :
Aksi Protes, Pohon Pisang Tegak Berdiri di Jalan Tol Makassar
Liputan6.com,
Makassar - Sejumlah
ahli waris pemilik lahan, Intje Koemala versi Chandra Taniwijaya menggelar aksi protes di Jalan Tol Reformasi, Makassar, Sulawesi Selatan.
Unjuk rasa digelar dengan menaruh pohon pisang di tengah jalan tol, Selasa, 28
Februari 2017.
Aksi
protes itu mereka gelar karena sudah tak bisa menahan sabar terhadap
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR). Kementerian
PUPR hingga saat ini belum juga membayarkan sisa ganti rugi atas lahan miliknya
yang masuk dalam proyek pembebasan jalan tol Makassar sejak 1997 silam.
"Faktor
lainnya, karena gubuk yang kami dirikan dibongkar dan seluruh barang-barang
dalam gubuk dicuri oleh pihak pengelola jalan tol," ujar pendamping hukum
ahli waris, Andi Amin Halim Tamatappi saat ditemui Liputan6.com di sela aksi protes penanaman pohon pisang di tengah
jalan berlangsung. Ia mengungkapkan bahwa ahli waris sudah kehilangan kesabaran
menyikapi sikap bisu Kementerian PUPR, Pemprov Sulsel, Pemkot Makassar serta
aparat penegak hukum terhadap masalah ini. Sebab masalah pelunasan ini sudah
diderita ahli waris selama 16 tahun tak kunjung dibayarkan.
Tak
hanya itu, menurut dia, ahli waris pemilik lahan selama ini cukup sabar dalam
mengikuti kemauan pemerintah dan aparat. Menurut Amin, pihak ahli waris
terpaksa kembali menutup setengah lahan jalan tol yang belum dibayarkan, karena
tak bisa lagi menoleransi sikap diam para instansi pelayan rakyat.
"Terpaksa
kami berbuat itu, karena sekian lama kami bersabar dan penuh toleransi, tapi
apa yang kami diberikan justru kebalikannya," ucap Amin.
Adapun
aksi protes menduduki lahan Tol Reformasi digelar ahli waris sejak
Rabu 19 Oktober 2016. Aksi blokade tersebut terkait dengan belum terbayarkannya
sisa ganti rugi lahan mereka oleh Kementerian PUPR seluas 48.222 meter persegi,
dan lahan yang belum sama sekali dibayarkan 100 persen seluas 22.134 meter
persegi atau total tujuh hektare lebih.
Sisa
pembayaran itu senilai Rp 9,24 miliar lebih. Sementara yang sudah dibayarkan
pada tahap pertama tahun 1998, yakni sepertiga lahan seluas dua hektare lebih
senilai Rp 2,5 miliar kala itu. Total lahan yang digunakan tol sekitar 12
hektare lebih.
Pihak
ahli waris pemilik lahan tetap bertahan sesuai dengan dasar putusan pada tingkat
Peninjauan Kembali (PK) dari Mahkamah Agung (MA), nomor 117/PK/Pdt/2009
tertanggal 24 November 2010 yang memerintahkan Kementerian PUPR segera
membayarkan sisa ganti rugi lahan mereka yang dibebaskan menjadi Jalan Tol Reformasi, Makassar.
Demonstrasi 1:
Digaji Rp300.000 per Bulan, Tenaga Honor K2 Demo di Kantor Gubernur
SERANG -
Ratusan tenaga honorer kategori dua (K2) dari berbagai daerah se-Provinsi
Banten menggelar aksi demonstrasi di depan gerbang Kawasan Pusat Pemerintahan
Provinsi Banten, Rabu (25/10/2017). Para tenaga honorer meminta agar pemerintah
dapat menyejahterakan dan menyelesaikan persoalan pegawai honorer hingga
tuntas.
Seorang tenaga honorer, Umroni
(32) mengatakan, dirinya bersama ribuan tenaga honorer yang sudah bekerja
puluhan tahun hanya ingin diperhatikan dengan memberikan rekomendasi
pengangkatan menjadi PNS. Sebab, selama 14 tahun mengabdi sebagai guru SD di
Kota Serang hanya digaji Rp300 per bulannya.
Dengan gaji tersebut, Umroni
mengaku, sulit untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. “Kalau bukan tujuannya
mendidik siswa, mungkin kami sudah dari dulu berhenti. Demi majunya negara ini,
kami tetap ikhlas dan ridha ngejalaninnya,” kata Roni.
Dia berharap kepada Gubernur
Banten Wahidin Halim dan Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy memperjuangkan
nasib para tenaga honorer agar diangkat menjadi PNS. Sebab, janji politik
semasa kampanye pilkada yang lalu, pasangan WH-Andika berkomitmen akan
memperhatikan kesejahteraan para pegawai honorer. “Harapannya cuma satu, kami
diangkat menjadi PNS,” tandasnya.
Menanggapi permintaan honorer k2
tersebut, Gubernur Banten Wahidin Halim akan membuatkan rekomendasi
pengangkatan honorer k2 menjadi CPNS yang ada di lingkup Pemprov Banten.
"Namanya mereka menuntut perhatian pemerintah, selama kapasitas kewenangan
di provinsi ya di provinisi. Kalau ada di kota/kabupaten ya di kota dan
kabupaten,” kata Wahidin Halim seusai menemui pendemo.
Sementara itu bagi tenaga honorer
yang berasal dari Kabupaten/kota untuk bersama-sama mendesak kepala daerahnya
memperjuangkan hak-hak yang layak.
Demonstrasi 2 :
Biaya Kuliah Mahal, Mahasiswa Unsimar Bakar Kursi dan Ban Bekas
POSO -
Ratusan mahasiswa baru Universitas Sintuwu Maroso, Poso, Sulawesi Tengah,
menggelar aksi bakar kursi dan ban bekas, Senin (16/10/2017). Mereka memprotes
mahalnya biaya pendidikan yang dibebankan ke mereka.
Aktivitas perkuliahan di
Universitas Sintuwu Maroso (Unsimar), Poso, Sulawesi Tengah, lumpuh menyusul
aksi demonstrasi ratusan mahasiswa baru di halaman universitas swasta itu. Aksi
demonstrasi ini dilakukan oleh mahasiswa untuk memprotes tingginya biaya
perkuliahan yang dipatok oleh pihak universitas yang disebut mencapai lebih
dari Rp2 juta per semester.
Para mahasiswa menyebutkan biaya
itu sangat mahal dan hampir tidak dapat terjangkau bagi semua mahasiswa apalagi
yang berasal dari keluarga menengah ke bawah. Mereka menuntut agar biaya kuliah
per semester itu diturunkan.
Dalam aksi ini para mahasiswa
melakukan pembakaran kursi serta ban bekas yang membuat asap hitam mengepul ke
udara. Mahasiswa juga menuntut transparansi atas pungutan biaya pembangunan dan
koperasi mahasiswa, sekaligus penghilangan biaya praktik.
Rektor Unsimar Kisman Lantang
dalam orasinya mengatakan, biaya pembangunan telah digunakan untuk membeli
lahan demi pembangunan kampus baru di Kasiguncu, Kecamatan Poso Pesisir.
Sedangkan mengenai pungutan koperasi mahasiswa, dijelaskan sudah tidak ada
sejak tiga tahun terakhir.
Sementara, terkait tuntutan
penurunan biaya kuliah per semester akan dipelajari kembali berdasarkan
tuntutan para mahasiswa tersebut.
Kenakalan Remaja 1 :
4 Gadis Remaja di Kebumen Terlibat Pengeroyokan
Liputan6SCTV, Kebumen -
Empat gadis remaja ditangkap Tim Satuan Resort Kriminal, Kebumen, Jawa Tengah,
karena tega mengeroyok temannya. Seperti ditayangkan Kilas Indonesia
dalam Liputan 6 Petang SCTV, Kamis (15/6/2017), pengeroyokan diawali
saling ejek antara pelaku dan korban di media sosial.
Pengeroyokan yang dilakukan di
depan Pasar Kutowinangun, Kebumen, sempat dipergoki polisi. Polisi akan
melakukan pembinaan dan mediasi antara pelaku dan korban, karena masih di bawah
umur.
Kenakalan Remaja 2 :
Sempat Ditangkap saat Razia di Depok, 2 Remaja Diizinkan Pulang
Liputan6.com, Depok - Polisi memulangkan dua remaja yang ditangkap di
Simpangan Depok, Jawa Barat. Sedangkan, satu remaja lainnya berinisial MYP ditetapkan
sebagai tersangka atas kepemilikan senjata tajam.
"Bagi mereka yang kedapatan membawa celurit, kami
proses secara hukum," ucap Kasat Reskrim Polresta Depok Komisaris Teguh
Nugroho, Depok, Selasa (30/5/2017).
Teguh menjelaskan remaja berusia 16 tahun itu dijerat
Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951. Tersangka terancam hukuman 10 tahun
penjara.
"Barang siapa yang kedapatan membawa sajam (senjata tajam) pada saat kita sedang patroli, tidak pada tempatnya
maka akan ditindak tegas. Tidak peduli bahwa dia remaja atau apa," dia
menegaskan.
Sebelumnya, polisi menangkap tiga remaja tanggung di Simpangan Depok, Jawa Barat, Sabtu, 27 Mei 2017. Mereka
yakni MYP (16), FA (18), dan FI (15). Ketiganya diduga kuat akan melakukan
tindakan brutal di wilayah Depok.
Kriminalitas 1 :
Tepergok Mencuri Tas Jemaah Masjid, Pelaku Diikat hingga Tewas
Patroli Indosiar, Pare-pare -
Seorang pria warga Pinrang, Sulawesi Selatan, meninggal dunia di sebuah
masjid di Kecamatan Soreang, Parepare, Sulawesi Selatan, dengan tangan kaki
terikat dan wajah penuh luka. Polisi kemudian memeriksa tiga jemaah masjid yang
diduga menjadi pelaku penganiayaan.
Seperti ditayangkan Patroli
Siang Indosiar, Kamis (2/11/2017), tiga terduga pelaku penganiayaan
terhadap pria warga Pinrang hingga berujung kematian itu diperiksa satuan
Reskrim Polres Parepare.
Peristiwa penganiayaan berujung
kematian ini menimpa Paharudin pada Selasa, 31 Oktober 2017 di sebuah masjid di
Kecamatan Soreang, Kota Parepare, Sulawesi Selatan. Korban yang tepergok akan
mencuri tas milik seorang anggota jemaah kemudian ditahan di dalam masjid oleh
beberapa orang. Agar tidak melarikan diri, tangan dan kaki korban diikat.
Saat diikat itulah polisi
menduga telah terjadi tindak penganiayaan terhadap korban lantaran pada tubuh
dan wajah Paharudin ditemukan sejumlah luka.
Sampai saat ini, polisi masih
terus mendalami peristiwa tersebut. Tidak menutup kemungkinan munculnya terduga
pelaku baru dari kalangan anggota jemaah lain.
Kriminalitas 2 :
Polres Jakarta Utara Tangkap Kawanan Pelaku Pencurian dengan Kekerasan
Liputan6.com, Jakarta
Polres Jakarta Utara menggulung komplotan pencurian dengan kekerasan yang
beroperasi di Jakarta Utara.
Sasaran utama pelaku kejahatan
ini adalah wanita. Mereka juga tidak segan-segan melukai korbannya apabila
melawan.
Pergolakan Daerah 1 :
Indonesia Waspadai Pergolakan Di Timor Leste
Medan ( Berita ) : Indonesia diminta agar tetap
mewaspadai pergolakan yang terjadi di Timor Leste, pasca tertembaknya
Presiden negera itu, Ramos Horta yang dilakukan sekelompok pemberontak.
“Peristiwa berdarah yang terjadi di bekas wilayah NKRI
itu harus tetap diantisipasi aparat keamanan, jangan sampai masuk ke negeri
ini,” kata Pakar Hukum Internasional, Prof.Dr.Suhaidi, SH menjawab ANTARA di
Medan, Rabu [13/02] .
Penembakan terhadap Presiden Timor Leste, Ramos Horta
yang dilakukan kelompok pemberontak yang dipimpin Alfredo Reinado yang kemudian
turut tewas akibat tembakan balasan yang dilakukan pasukan pengawal
kepresidenan.
Sedangkan Presiden Ramos Harta mengalami luka tembak
serius, dan terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Darwin, Australia untuk mendapat
perawatan.
Suhaidi yang juga Guru Besar Fakultas Hukum USU
menambahkan, kewaspadaan yang perlu dilakukan Pemerintah Indonesia tidak hanya
penjagaan di wilayah perbatasan antara NTT dengan Timor Leste. “Kewaspadaan
tersebut dilakukan, karena bisa saja ada provokasi terhadap Indonesia.
Kemungkinan Tuduhan-tuduhan miring yang tidak berdasar itu perlu disikapi,”
katanya.
Selanjutnya, ia menjelaskan, selama ini berbagai isu-isu
atau provokasi sering dilemparkan negara lain mengenai Timor Leste, bahkan
sering “membawa-bawa” nama Indonesia.
Negara tersebut yang memang sejak awal menginginkan
ketidakstabilan di Tim Tim (sekarang Timor Leste-red), sehingga mereka bisa
mengendalikan atau “mengatur” negeri bekas jajahan Portugal itu. “Pemerintah
Indonesia diminta selalu mengikuti segala perkembangan yang terjadi di Timor
Leste. Apalagi, negara jiran tersebut berbatasan dengan wilayah NKRI,” katanya.
( ant )
Pergolakan Daerah 2 :
Mabes Polri: Pimpinan Kelompok Bersenjata di Papua Tolak Upaya Negosiasi
JAKARTA
- Upaya negosiasi antara aparat dengan kelompok bersenjata yang menyandera
warga di Papua mengalami jalan buntu. Aparat mengaku kesulitan berkomunikasi
dengan pimpinan kelompok tersebut karena menolak berkomunikasi dengan pihak
luar. "Pimpinan kelompok tersebut tak mau berkomunikasi tapi aparat terus
berusaha," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto di Mabes Polri,
Jakarta Selatan, Jumat (10/11/2017).
Setyo
mengatakan, tim gabungan antara Polri dan TNI mencoba menghubungi pimpinan
kelompok kriminal bersenjata. Sayangnya, kelompok tersebut tidak membuka ruang
komunikasi. Padahal, upaya negosiasi dilakukan agar tidak timbul korban yang
lebih banyak.
Saat ini, kata
Setyo, hanya perempuan yang diberi akses ke luar kampung untuk berbelanja bahan
makanan. Namun, laki-laki tidak diberikan akses dan dilarang keluar dari
wilayah tersebut. "Warga masih baik-baik saja. Memang secara fisik mereka
tak mendapatkan kekerasan, tapi secara psikis orang dilarang dibatasi kan
ada," ungkapnya.
Setyo tidak bisa
memastikan kapan proses negosiasi bisa dilakukan. Selain melakukan pendekatan
lunak, satgas juga memastikan agar warga yang disandera aman tanpa kekerasan.
"Tergantung
dari situasi dan kondisi karena negosiasi itu kan para pihak mendapatkan apa
yang diharapkan. Kalau sudah mendapat kan bisa deal. Kalau tidak, kan harus
melakukan negosiasi terus, komunikasi terus dan bargaining," ungkapnya.
Seperti
diketahui sebanyak 1.300 warga dari dua desa, yakni Desa Kimbely dan Desa
Banti, Kecamatan Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, yang dilarang keluar
dari kampung itu oleh kelompok bersenjata.
M Yamin
M Yamin
CONTOH-CONTOH PERILAKU MANUSIA KARENA ADANYA PERUBAHAN SOSIAL : AKSI PROTES, DEMONSTRASI, KENAKALAN REMAJA, KRIMINALITAS, DAN PERGOLAKAN DAERAH
Reviewed by bisnisrumahq.blogspot.com
on
Wednesday, November 15, 2017
Rating:
seharusnya duduk bersama, bisa jadi lebih baik
ReplyDeletejgn lupa kunjungi
http://sobatceritamu.blogspot.com/
BONUS HARIAN BULAN MARET 2019
ReplyDelete*Deposit diatas Rp.99.999 -> Bonus Chip 5.000
*Deposit diatas Rp.499.999 -> Bonus Chip 10.000
*Deposit diatas Rp.999.999 -> Bonus Chip 25.000
*Deposit diatas Rp.4.999.999 -> Bonus Chip 100.000
*Deposit diatas Rp.9.999.999 -> Bonus Chip 200.000
1.Promo berlaku untuk member www.indokartu.biz
2.Bonus Akan Otomatis Masuk Kedalam User Id Anda Setelah Melakukan Deposit
3.Freechip dapat di Withdraw apabila telah melakukan Turnover Deposit+Freechip.
4.Syarat Withdraw : Jika Turnover Telah Mencapai 3x Dari Nilai Deposit + Bonus
Contoh : DEPO MEMBER 100.000 + BONUS 5000 = (105.000) x 3 = 315.000 (Total Turnover)
5.Dilarang Memiliki Kesamaan IP Didalam Permainan Indokartu.
6.Apabila Turnover tidak tercapai withdraw tetap dapat dilakukan dengan catatan bonus ditarik kembali
Silahkan add kontak kami bosku ^^
WA : 081333366766
BBM : indkartu
LINE : indokartu
situs poker online paling bagus