KHUTBAH JUM’AT : KEISTIMEWAAN BULAN MUHARAM

KHUTBAH JUM’AT
KEISTIMEWAAN BULAN MUHARAM

Hadirin Jamaah Jumah Rahimakumullah
Marilah kita senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah, haqqo tuqotih dengan sebenar-benar takwa berusaha menjalankan semua perintah dan sebisa mungkin meninggalkan larangan-Nya. Dan janganlah kita sekali-kali meninggalkan dunia ini kecuali dalam keadaan islam dan khusnul khotimah.
Jamaah jumah rahimakumullah
Dikisahkan suatu hari ada seorang pemuda sowan kepada baginda Rasulullah SAW. Pemuda tersebut yang kelak diketahui bernama Amr bin Tsabit al Waqsy bertanya kepada baginda tentang Islam. Maka dengan senang hati bagindapun menjelaskan kepada Amr, apa dan bagaimana Islam itu. Dan rupanya keterangan baginda menarik Amr sehingga akhirnya pemuda tersebut dihadapan baginda mengucapkan dua kalimah syahadat dan masuk Islam.
Setelah mengucap kalimah syahadat tersebut, tanpa diperintah rupanya Amr langsung bergabung dengan kaum muslimin yang lain, ketika itu sedang berjuang di medan jihad fi sabilillah, yaitu perang uhud. Dan ternyata dalam perang tersebut amr bin tsabit gugur sebagai syahid fi sabilillah. Dan allah telah menerimanya dan memasukkannya ke dalam surga.
Maka selepas perang uhud, baginda berkata pada para sahabat, “Wahai sahabat-sahabatku, maukah engkau kuberitahu tentang seseorang yang dimasukkan surga oleh Allah padahal orang tersebut belum mengamalkan ajaran islam sama sekali”.
Para sahabat terkejut dan heran. Mereka pun bertanya bagaimana mungkin seseorang yang belum mengamalkan ajaran islam tetapi sudah dimasukkan surga oleh Allah SWT.
Maka baginda pun menjelaskan, itulah kehendak Allah, iradah Allah karena kualitas keimanan Amr yang menurut para perawi hadis umur keislaman Amr itu hanya 4 jam, sejak mengucapkan kalimah syahadat sampai ia terbunuh. Jadi, belum sempat shalat, puasa, tapi sudah gugur di medan jihad fi sabilillah.
Jamaah jumah rahimakumullah
Amr yang memeluk Islam hanya selama 4 jam ternyata bisa meraih surga, lalu bagaimana dengan kita-kita ini yang sudah sejak lahir memeluk Islam. Mungkin ada yang sudah puluhan tahun, lebih dari 50 tahun menjadi muslim dan selama itu pula kita telah melaksanakan perintah-perintah Allah sekaligus melanggar larangan-Nya. Kita banyak beribadah kepada Allah tetapi juga bermaksiat kepada-Nya, apakah kita bisa seperti Amr? Semoga.
Jamaah jumah rahimakumullah
Maka sebagai seorang muslim yang baik, kita harus menjadikan hari kemarin sebagai modal, apa yang telah lewat sebagai bekal. Sebagaimana perintah Allah dalam surat al Hashr ayat 18:
يا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِما تَعْمَلُونَ
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman bertakwalah kamu kepada allah dan hendaknya diri manusia itu melihat apa-apa yang telah lewat, yang telah dia kerjakan untuk bekal hari esok dan bertakwalah kamu kepada allah sesungguhnya allah mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (QS al Hashr: 18)
Kalau di zaman Rasulullah hijrah itu secara fisik dan jasmani, tetapi pada zaman seperti sekarang ini tentu bukan hanya sekedar hijrah fisik tetapi juga hijrah atau evolusi ruhani, nonfisik, moral, karakter dari sifat-sifat yang tidak baik menjadi sifat yang baik, dari korup menjadi amanah, dari kebohongan menjadi kejujuran.
Jamaah jumah rahimakumullah
Mungkin ini yang jauh diperlukan di jaman seperti ini, Rasulullah bersabda:
الْمُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ، وَالْمُهَاجِرُ مَنْ هَاجَرَ مَا نَهَى الله عَنْهُ
Artinya: “Seorang muslim yang baik adalah orang yang mampu menjaga lisan dan tangannya demi menjaga keselamatan saudaranya muslim yang lain. Dan orang yang berhijrah adalah orang yang menghindari dari apa-apa yang dilarang Allah SWT.”
Jadi, hijrah itu tidak hanya secara fisik, mungkin banyak orang yang sanggup menempuh dan melangkahkan kaki puluhan,ratusan, atau bahkan ribuan kilometer. Mengeluarkan biaya yang banyak untuk sekedar bersenang-senang, ke eropa, ke asia tetapi ketika kembali rasanya untuk melangkahkan kaki untuk ke masjid yang jaraknya hanya 10 atau 20 meter betapa berat rasa kaki ini, padahal sesungguhnya ke masjid lah kita berhijrah.
Jamaah jumah rahimakumullah
Kita masih diberikan kesempatan untuk beribadah dan beramal. Bertambahnya umur kita sesungguhnya adalah berkurangnya kesempatan kita. Mungkin secara kuantitas umur kita semakin bertambah tetapi secara kualitas kesempatan kita untuk beribadah kepada allah semakin berkurang. Maka kita gunakan sisa-sisa waktu ini untuk semakin menjadikan diri kita muslim yang baik, kita harus bertekad hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari kedepan harus lebih baik dari hari ini karena itulah yang dikatakan sebagai orang beruntung.
Semoga bermanfaat khususnya bagi diri saya dan umumnya bagi para jamaah.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي اْلقُرْآنِ الْعَظِيْمِ.  وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلأٓيَةِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْم

KHUTBAH JUM’AT : KEISTIMEWAAN BULAN MUHARAM KHUTBAH JUM’AT : KEISTIMEWAAN BULAN MUHARAM Reviewed by bisnisrumahq.blogspot.com on Wednesday, September 27, 2017 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.