PENGERTIAN : AKSI PROTES, DEMOSTRASI, KENAKALAN REMAJA, KRIMINALITAS, DAN PERGOLAKAN DAERAH
AKSI PROTES
Aksi
protes adalah suatu tuntutan individual atau kelompok, yang dilakukan
dengan lisan atau tulisan untuk memperjuangkan kepentingan atau objek
tindakan.
Sebab-sebab
aksi protes sebagai berikut :
1)
Adanya pihak-pihak yang merasa dirugikan.
2)
Rasa tidak puas/kecewa atas suatu putusan.
3)
Munculnya pihak yang berprasangka.
Akibat
aksi protes sebagai berikut :
1)
Menghambat kerja sama dalam aktivitas bersama.
2)
Menimbulkan bibit konflik.
3)
Timbulnya kelompok primordial.
DEMONSTRASI
Demonstrasi
adalah suatu gerakan massal yang bersifat langsung dan terbuka, yang
dilakukan secara lisan, tulisan, dan tindakan dalam memperjuangkan
kepentingan/tuntutan.
Contoh: Demonstrasi mahasiswa
minta penurunan harga BBM, minta pejabat negara turun/lengser.
Sebab-sebab demonstrasi sebagai
berikut :
1) Adanya penyimpangan dalam
sistem.
2) Terjadinya perubahan dalam
sistem yang inkonstitusional.
3) Tidak berfungsinya sistem yang
dipilih.
Akibat-akibat demonstrasi sebagai
berikut :
1) Mengganggu stabilitas di bidang
ipoleksosbud dan hankam.
2) Mendorong timbulnya tindak
kejahatan politik dan kejahatan ekonomi.
3) Menghambat pembangunan dan
modernisasi.
KENAKALAN REMAJA
Kenakalan remaja atau dalam
bahasa Inggris disebut dengan juvenile delinquency berasal
dari kata “juvenile” yang berarti anak-anak dan “delinquere” yang berarti
terabaikan. Oleh karena itu, kenakalan remaja dapat didefinisikan sebagai suatu
kondisi yang dilakukan oleh para remaja untuk berbuat onar. Kondisi ini
merupakan kondisi patologis, karena para remaja tersebut berbuat atau bertindak
di luar batas norma-norma hukum yang berlaku, serta merugikan lingkungan
sosialnya.
Macam – Macam Jenis Kenakalan Remaja
Terdapat berbagai macam bentuk
atau jenis kenakalan yang dilakukan oleh para remaja. Apalagi memasuki era yang
serba modern ini, dengan berbagai budaya luar yang masuk dan mempengaruhi pola
hidup remaja Indonesia. Sebagian kecil contoh-contoh kenakalan remaja tersebut
ialah :
§
Penggunaan narkoba
§
Minum minuman keras
§
Perjudian
§
Seks bebas
§
Penganiayaan
§
Bolos sekolah
§
Perkelahian atau tawuran
§
Penipuan
§
Pemerasan
§
Pencurian
§
Balapan liar
§
Pembunuhan dengan latar belakang geng/kelompok
Penyebab Kenakalan Remaja
Terdapat dua faktor yang menyebabkan seorang
remaja terpengaruh dan ikut bagian dalam berbuat kenakalan, yaitu internal
(diri sendiri), dan eksternal (lingkungan).
1. Faktor Internal
a. Krisis Identitas
Idealnya, seorang remaja akan selalu mencari
jati diri di dalam lingkungannya saat ia beranjak remaja sebelum ia masuk ke
usia dewasa. Oleh karena itu, dalam mencari jati diri ini, seringkali remaja
jatuh ke dalam krisis identitas yang membuat mereka terdorong untuk melakukan
tindakan criminal
b. Kontrol Diri yang Lemah
Remaja yang tidak dapat membedakan mana
perbuatan baik dan buruk akan mudah sekali terpengaruh untuk berbuat nakal.
Akan tetapi, bagi remaja yang sudah dapat membedakan perbuatan baik dan buruk
juga bisa terjerumus ke dalam perbuatan buruk, jika tidak dibarengi dengan
control diri yang baik dari dalam batin mereka
2. Faktor Eksternal
a. Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan pertama yang
dikenal oleh seseorang sejak ia lahir. Keluargalah yang seharusnya membentuk
control diri yang kuat sehingga seorang remaja tidak terjerumus ke dalam
kenakalan. Keluarga yang tidak harmonis seperti perceraian kedua orang tua,
tidak adanya komunikasi yang baik di dalam keluarga, serta keluarg ayang selalu
dirundung perselisihan, akan memicu perilaku negative pada remaja
Keluarga juga sangat berperan penting dalam
melakukan edukasi dan memberikan pengetahuan agama kepada anaknya sedari lahir,
sehingga pada saat mereka beranjak remaja, mereka memiliki kontrol diri yang
kuat
b. Lingkungan Sosial
Selain keluarga, seseorang juga akan melakukan
proses sosioligis ke lingkungan sekitar. Jika lingkungan tempat ia tinggal
merupakan lingkungan yang rawan kejahatan, maka potensi seorang anak untuk
melakukan tindak kejahatan juga akan semakin besar
c. Pergaulan
Pergaulan dengan teman sebaya juga wajib
menjadi tanggung jawab keluarganya dalam memberikan pengatahuan kepada remaja
untuk memilih teman yang baik. Teman sebaya seringkali menjadi faktor utama
bagi seorang remaja untuk melakukan tindak kejahatan.
d. Pendidikan
Pendidikan sangat berguna dalam mebentuk
kepribadian seseorang agar memiliki pengetahuan akan baik buruknya suatu
perbuatan. Pendidikan baik harus sejak dini diajarkan oleh kedua orang tua,
sebelum melanjutkan ke sekolah
e. Penggunaan Waktu Luang
Sebaiknya, remaja mempergunakan waktu luangnya
dengan hal-hal yang bersifat positif, seperti membantu sesama, olahraga,
menjalani hobi, dan lain sebagainya. Hal itu akan menjauhkan remaja untuk
mengisi waktu luang untuk melakukan perbuatan anti normative
f. Masuknya Kebudayaan Luar
Kebudayaan luar yang tidak sesuai dengan adat
dan norma yang berlaku di Indonesia seharusnya harus dihindari atau bahkan
tidak diikuti. Apalagi dengan perkembangan teknologi sekarang ini yang semakin
dinamis, membuat seorang remaja makin meninggalkan budaya budaya aslinya.
Faktor – Faktor Munculnya Kenakalan Remaja
§ Kurangnya disiplin yang diterapkan pada
anak
§ Kemiskinan dan kekerasan dalam keluarga
§ Adanya saudara atau teman sebaya yang
terlebih dahulu berbuat kejahatan
§ Perbedaan budaya yang diterima
§ Tingginya konflik dan perilaku agresif
dalam keluarga
§ Orang tua yang tidak memberikan contoh
perilaku yang baik
§ Kurangnya pengawasan terhadap anak
§ Kurangnya sosialisasi kepada anak
terkait lingkungan sosial yang baik
Pencegahan Kenakalan Remaja
Ada tiga cara yang dapat dilakukan untuk
menekan timbulnya perilaku atau perbuatan kenakalan yang dilakukan oleh para
remaja, diantaranya :
1. Usaha Preventif
§ Memberikan kasih saying yang cukup
kepada anak
§ Meningkatkan kesejahteraan keluarga
§ Mendirikan tempat pengembangan kreasi
dan inovasi bagi remaja
§ Mengembangkan perlengkapan olahraga
bagi remaja
§ Mendirikan klinik bimbingan psikologis
dan edukatif guna memberikan pengetahuan terhadap tingkah laku remaja
2. Usaha Memberikan Sanksi
§ Memberikan hukuman yang sesuai dengan
perbuatannya
§ Memberikan hukuman yang adil dan tidak
tebang pilih
§ Hukuman yang diberikan seharusnya
bersifat edukatif dan mendidik
§ Tidak membatasi kreativitas remaja
dalam menjalani hukuman tersebut
§ Tetap memberikan pengawasan dan
pendidikan
3. Usaha Kuratif
§ Memberikan pelatihan kepada para remaja
untuk hidup teratur dan disiplin
§ Memperbanyak program latihan
peningkatan keterampilan
§ Melakukan perubahan lingkungan tempat
tinggal
§ Memberikan fasilitas yang diperlukan
untuk perkembangan jasmani dan rohani
§ Menghilangkan atau menekan
penyebab-penyebab timbulnya kenakalan remaja
KRIMINALITAS
Kriminalitas berasal dari kata “crimen” yang
berarti kejahatan. Berbagai sarjana telah berusaha memberikan pengertian
kejahatan secara yuridis berarti segala tingkah laku manusia yang dapat
dipidana ,yang diatur dalam hukum pidana.
Kriminalitas atau tindak
kriminal segala sesuatu yang melanggar hukum atau sebuah tindakkejahatan. Pelaku
kriminalitas disebut seorang kriminal. Biasanya yang dianggap kriminal
adalah seorang pencuri, pembunuh, perampok,
atau teroris.
Walaupun begitu kategori terakhir,
teroris, agak berbeda dari kriminal karena melakukan tindak kejahatannya
berdasarkan motif politik atau paham.
Bentuk-Bentuk Tindakan Kriminal atau Kejahatan
Tindakan kriminal umumnya dilihat bertentangan
dengan norma hukum, norma sosial dan norma agama yang berlaku di masyarakat.
Contoh, pencurian, penganiayaan, pembunuhan, penipuan, pemerkosaan, perampokan
dan lain-lain. Tindaakn kejahatan ini menyebabkan pihak lain kehilangan harta
benda, cacat tubuh, bahkan kehilangan nyawa. Tindak kejahatan juga mencakup
semua kegiatan yang dapat mengganggu keamanan dan kestabilan negara, seperti korupsi,
makar, subversi dan terorisme.
Emile Durkheim menyebut penyimpangan sebagai
kejahatan. Kejahatan yang sering kita bicarakan adalah jenis kejahatan yang
tercantum dalm Kitab Undsan-undang Hukum Pidana (KUHP), seperti pembunuhan,
perampokan, penganiayaan, pemerkosaan, pencurian dengan kekerasan, penipuan,
atau berbagai jenis kejahatan yang disebut sebagai violent
offenses (kejahatan yang disertai kekerasan terhadap orang lain) property
offenses (kejahatan yang menyangkut hak milik orang lain).
Penyebab Kejahatan
Pada umumnya penyebab kejahatan terdapat tiga
kelompok pendapat yaitu:
·
Pendapat bahwa kriminalitas itu disebabkan karena pengaruh yang
terdapat di luar diri pelaku
·
Pendapat bahwa kriminalitas merupakan akibat dari bakat jahat yang
terdapat di dalam diri pelaku sendiri
·
Pendapat yang menggabungkan, bahwa kriminalitas itu disebabkan
baik karena pengaruh di luar pelaku maupun karena sifat atau bakat si pelaku.
Adapun Penyebab Kriminalitas menurut beberapa
para ahli dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Kemiskinan merupakan penyebab dari revolusi
dan kriminalitas (Aristoteles)
2. Kesempatan untuk menjadi pencuri (Sir Francis
Bacon, 1600-an)
3. Kehendak bebas, keputusan yang hedonistik, dan
kegagalan dalam melakukan kontrak sosial (Voltaire & Rousseau, 1700-an)
4. Atavistic trait atau Sifat-sifat
antisosial bawaan sebagai penyebab perilaku
kriminal (
Cesare Lombroso, 1835-1909)
5. Hukuman yang diberikan pada pelaku tidak
proporsional (Teoritisi Klasik Lain)
Hubungan Kriminalitas dengan Berbagai Gejala
·
Kriminalitas dan Jenis Kelamin
Angka statistik menunjukkan bahwa jumlah
wanita yang dijatuhi pidana lebih rendah daripada pria. Angka statistik ini
menunjuk pada perbuatan delik secara umum. Namun bila perbuatan delik sudah
dikhususkanm kemungkinan angka statistik perbandingan pelaku delik wanita
dengan pria akan bertambah porsi bagi wanitanya. Misalnya saja dalam delik
abortus.
Telah banyak penjelasan mengenai kenyataan ini
dan dapat dikelompokkan dalam tiga kategori antara lain:
Sebenarnya kriminalitas yang dilakukan oleh
wanita jauh lebih tinggi dari angka yang adaHal tersebut dikarenakan masih
banyaknya dark number yaitu anka kejahatan yang tidak dicatat
karena sesuatu hal. Contohnya dalam kasus abortus, kasus ini kebanyakan akan
ditutup-tutupi dan disembunyikan baik oleh korban maupun keluarganya. Selain
hal tersebut, kaum pria cenderung memiliki sifat gentleman yaitu berusaha
melindungi wanita. Ketika terdapat wanita yang melakukan kejahatan, pria merasa
perlu melindunginya.
Ø Kondisi lingkungan bagi wanita ditinjau dari
segi kriminologi lebih menguntungkan daripada kondisi bagi pria
Ø Jika dibandingkan dengan pria, partisipasi
wanita lebih sedikit dalam kegiatan masyarakat sehingga dapat mengurangi
konflik yang dapat mengarah pada kriminalitas.
Ø Sifat wanita sendiri membawa pengaruh
rendahnya kriminalitas
Ø Faktor fisik wanita yang lemah kurang cocok
untuk delik-delik agresi
·
Kriminalitas dan Cacat Tubuh
Cacat tubuh dibedakan antara yang diderita
sejak kelahirannya dan yang diperoleh dalam perjalanan hidupnya. Cacat tubuh
yang memungkinkan menjadi faktor kriminogen antara lain:
Ø Wajah
Ø Tuli
Ø Buta
·
Kriminalitas dan Umur
Di masa anak-anak, statistic kriminalitas
tidak dapat diikuti dengan tegas, karena banyak kejahatan yang dilakukan oleh
anak tidak dipidana namun hanya diberitahukan kepada orang tua. Jenisnya
bisanya berupa pencurian sederhana, perusakan barang, atau pencurian karena
disuruh oleh orang lain.
Masa remaja adalah masa peralihan dari
anak-anak menuju dewasa. Di masa ini frekensi kejahatan tinggi terjadi konflik
antara harapan dan kenyataan. Macam kejahatannya dapat berawal dari pencurian
biasa sampai dengan pencurian dengan kekerasan
Awal masa dewasa adalah lanjutan dari masa
remaja. Frekuensi kriminalitas masih tetap tinggi walaupun sedikit lebih rendah
jika dibandingkan pada masa remaja.Macam kriminalitas berupa pencurian yang
lebih canggih, penggelapan, dan seksualitas.
Pada Masa Dewasa Penuh kejahatan yang
dilakukan cenderung pada yang lebih menggunakan akal dan pikiran dari pada
kekuatan fisik. Frekuensinya menurun namun kualitasnya meningkat. Macam
kriminalitasnya banyak ditujukan pada kekayaan seperti penggelapan, pemalsuan,
dan penipuan.
Pada masa usia lanjut, kekuatan fisik maupun
psikis sudah mulai menurun. Produktivitas juga menurun. Karena penghasilan
menurun, dorongan untuk melakukan delik terhadap kekayaan ada kecenderungan
meningkatnamun dengan cara anak-anak.
Cara Penanganan Perilaku Kriminalitas
Kriminalitas tidak bisa dihilangkan dari muka
bumi ini. Yang bisa hanya dikurangi melalui tindakan-tindakan pencegahan.
Ø Hukuman. Selama ini hukuman (punishment)
menjadi sarana utama untuk membuat jera pelaku kriminal. Dan pendekatan
behavioristik ini tampaknya masih cocok untuk dijalankan dalam mengatasi
masalah kriminal. Hanya saja, perlu kondisi tertentu, misalnya konsisten,
fairness, terbuka, dan tepat waktunya.
Ø Penghilang Model melalui tayanganMedia masa
itu ibarat dua sisi mata pisau . Ditayangkan nanti penjahat tambah ahli, tidak
ditayangkan masyarakat tidak bersiap-siap.
Ø Membatasi Kesempatan Seseorang bisa mencegah
terjadinya tindakan kriminal dengan membatasi munculnya kesempatan untuk
mencuri. Kalau pencuri akan lewat pintu masuk dan kita sudah menguncinya,
tentunya cara itu termasuk mengurangi kesempatan untuk mencuri.
Ø Jaga diri Jaga diri dengan ketrampilan
beladiri dan beberapa persiapan lain sebelum terjadinya tindak kriminal bisa
dilakukan oleh warga masyarakat. Cara-cara di atas memang tidak merupakan
cara yang paling efektif, hanya saja akan tepat bila diterapkan kasus per
kasus.
PERGOLAKAN
DAERAH
Pergolakan
daerah adalah suatu gerakan sosial vertikal dan horizontal, yang dilakukan
serentak dengan berbagai cara untuk memaksakan kehendak atau
cita-cita. Sebab terjadinya pergolakan daerah sebagai berikut:
Ø Perbedaan
ideologi antargolongan dalam masyarakat.
Ø Adanya
pertentangan-pertentangan sosial, yang berkepanjangan dan sulit diatasi.
Ø Tindakan
sewenang-wenang dari pihak pemegang kekuasaan.
Ø Adanya
tokoh sebagai pendorong dan simbol pergolakan.
Akibat
pergolakan daerah sebagai berikut.
Ø Merugikan
diri sendiri, masyarakat, dan negara baik yang bersifat materiil maupun
nonmateriil.
Ø Mobilitas
dan aktivitas masyarakat terganggu atau macet.
Ø Timbulnya
berbagai kerawanan dan gangguan keamanan.
Ø Terjadinya
perubahan-perubahan yang cenderung negatif terhadap aspek-aspek kehidupan
masyarakat.
PENGERTIAN : AKSI PROTES, DEMOSTRASI, KENAKALAN REMAJA, KRIMINALITAS, DAN PERGOLAKAN DAERAH
Reviewed by bisnisrumahq.blogspot.com
on
Monday, November 20, 2017
Rating:
No comments: