FABEL : Si Kancil Dan Buaya
Alkisah, buaya dan kancil tinggal di
wilayah yang sama. Sudah lama buaya mengincar kancil untuk di jadikan
santapannya. Namun, kancil selalu bisa menghindari kejarannya. Ia adalah hewan
yang banyak akal sehingga buaya selalu kesulitan untuk menangkapnya.
Meski selalu lolos dari kejaran
buaya, namun lama-lama kancil merasa khawatir juga. Karena itu, ia pindah rumah
ke daerah lain untuk menjauhi buaya. Ia tinggal dibawah sebuah pohon besar di
hilir sungai. Awalnya buaya merasa bingung karena tidak melihat kancil di
tempat biasanya. Maka ia pun mencarinya ke sana-kemari, bertanya kepada para
hewan yang ditemuinya.
"Oh, kancil pindah ke pohon di
dekat hilir sungai," kata burung kecil yang ditanya oleh buaya. Tentu saja
buaya senang mendengar informasi itu. Segera saja ia pergi ke tempat yang
dimaksud oleh si burung. Ia sudah tidak sabar lagi untuk memburu si kancil. Ia
benar-benar merasa penasaran, ingin menikmati daging kancil yang sudah lama ia
idam-idamkan. Setelah berhasil menemukan tempatnya, buaya pun pindah ke sana
juga. Namun, kancil masih belum mengetahuinya.
Selama berhari-hari buaya mengawasi
kancil. Ia mempelajari kebiasaan kancil seraya merancang strategi untuk
menangkapnya. Dari pengamatannya itu, tahulah si buaya bahwa si kancil sering
pergi ke sebuah pulau kecil yang ditumbuhi pohon-pohon apel di dekat tempat
tinggal kancil. Untuk sampai ke sana, si kancil biasa menyeberang sungai dengan
melompati beberapa batu besar yang ada di antara tempat tinggal kancil dengan
pulau tersebut.
"Aku punya ide!" seru
buaya. Ketika kancil pergi ke pulau kecil, buaya bersembunyi di balik batu di
tengah sungai. Ia menunggu kancil melompat ke batu itu.
Hari itu kancil puas memakan
buah-buahan yang ada di pulau kecil. Kemudian ia pun pulang dengan riang. Ia
melompat dari sisi sungai ke batu-batu untuk sampai di rumahnya. Namun
setibanya di tengah sungai, ia melihat bayangan dari batu yang hendak
dilompatinya tampak Iebih tinggi dari biasanya.
Akal cerdas si kancil Segera
menangkap bahwa ada sesuatu yang tidak beres.
"Jangan-jangan
ada buaya di balik batu itu?" batin kancil, curiga. Setelah berpikir, ia
berhasil mendapat akal. Ia berteriak ke arah batu, "Hai batu! Gimana
kabarmu?"
Hening. Tidak ada
jawaban. Kancil kemudian bertanya lagi. "Ada apa batu sahabatku? Biasanya
kau menjawab sapaanku."
"Oh, jadi
biasanya batu ini berbicara?" batin Buaya yang sedang berdiam diri di batu
itu. "Kalau begitu aku harus pura-pura menjawabnya supaya kancil tidak
curiga."
"Halo juga,
kancil," jawab buaya.
Kancil terkikik
dalam hati melihat kebodohan buaya. Lantas ia berkata, "Jadi kau ada di
situ ya, Buaya? Tak kusangka, kau mengejarku sampai ke sini."
Buaya kaget.
Rupanya penyamarannya sudah ketahuan. Sadarlah ia bahwa kancil telah
mengakalinya. Ia benar-benar kesal dengan kebodohannya sendiri.
"Ya, aku
mengejarmu ke sini karena ingin memakanmu!" sahut buaya, jengkel.
"Baiklah.
Kali ini kau berhasil menjebakku," jawab kancil sambil mempersiapkan
siasat berikutnya. "Bukalah mulutmu lebar-lebar agar aku bisa melompat ke
dalamnya."
Kancil benar-benar
cerdik. Ia tahu bahwa mata buaya akan tertutup saat buaya membuka mulutnya
lebar-lebar. Dan sesaat setelah buaya membuka mulutnya, kancil segera melompat
ke atas kepala buaya, lalu melompati batu batu lainnya dengan lincah, dan
setelah tiba di tepi sungai segera memanjat pohon besar tempat tinggalnya.
Lagi-lagi
selamatlah kancil dari kejaran buaya. Itu semua berkat kecerdasannya yang jauh
melampaui buaya. Sementara buaya terpaksa gigit jari karena lagi-lagi gagal
menangkap kancil yang sudah lama diincarnya.
FABEL : Si Kancil Dan Buaya
Reviewed by bisnisrumahq.blogspot.com
on
Saturday, July 29, 2017
Rating:
No comments: