BIOGRAFI TOKOH ISLAM : Biografi Mush’ab bin ‘Umayr
Mush’ab
bin ‘Umayr
adalah salah seorang sahabat nabi Nabi Muhammad yang memeluk Islam pada masa
awal keislaman. Ia lahir dan dibesarkan dalam kesenangan. Pada waktu remaja ia
menjadi buah bibir gadis-gadis Mekah dikarenakan wajahnya yang rupawan,
kekayaan, otak yang cerdas dan akhlaknya yang baik. Nama sebenaranya adalah
Mush’ab bin ‘Umair bin Hasyim bin Abdu Manaf al-‘Abdary al-Qursy. Digelari
‘Safir al-islam’(Duta Islam) dan ‘Mush’ab al-Khoir’(Mush’ab yang bijak),
‘al-Qori ‘(tukang baca). Beliau adalah diantara sahabat pemberani. Beliau wafat
sebagai syahid pada tahun 3 Hijriah, berumur 40 tahun (atau lebih sedikit).
Dalam
sejarah perkembangan Islam, beliau adalah duta pertama yang pernah dikirim
Rasulullah ke Madinah bersama dua belas laki-laki yang baru masuk Islam dari
Yatsrib (sekarang Madinah) untuk ikut dalam pembaiatan ‘Aqobah pertama’. Tujuan
pengutusan beliau, agar bisa mengajarkan kepada yang lain. Inilah sejarah ‘duta’(safir)
atau Ambassador’ dalam Islam.
Mus’ab
bin Umair berasal dari keturunan bangsawan dari suku Quraisy. Ia adalah salah
satu sahabat yang pertama dalam memeluk Islam setelah Nabi Muhammad saw
diangkat sebagai Nabi dan menyebarkan agama Islam. Mus’ab bin Umair diutus oleh
Nabi Muhammad saw untuk menyebarkan dan mengajarkan agama Islam di Madinah,
setelah orang-orang dari Madinah datang menyatakan keislamannya. Ia di Madinah
hingga Nabi Muhammad saw hijrah ke Madinah. Mus’ab bin Umair mati syahid di
Pertempuran Uhud.
Suatu
hari ia mendengar berita mengenai Muhammad SAW dan apa yang diajarkannya. Iapun
tertarik dan memutuskan untuk pergi ke Darul Arqom, suatu tempat dimana kaum
Muslim berkumpul dan belajar. Disana ia mendengar ayat-ayat Al-Qur’an yang
begitu mempesona. Hatinya menjadi tenang dan damai mendengar untaian ayat-ayat
tersebut. Maka Mush’abpun memutuskan untuk memeluk ajaran baru ini. Namun
ibunda Mush’ab adalah seorang yang berkepribadian kuat, pendiriannya tidak
dapat ditawar-tawar. Oleh sebab itu Mush’ab memutuskan untuk sementara
menyembunyikan keislamannya. Namun tak lama kemudian ibundanya mengetahui hal
tersebut. Iapun berusaha membujuk agar Mush’ab mau kembali memeluk ajaran
leluhurnya namun Mush’ab menolak sehingga akhirnya ia putus asa dan menghentikan
pemberian keuangan serta mengurung Mush’ab di kamarnya dan melarangnya keluar
rumah.
Beberapa
waktu kemudian Mush’ab mendengar berita bahwa beberapa orang Muslim hijrah ke
Habasyi (Ethiopia). Segera Mushabpun memutuskan untuk melarikan diri dan ikut
bergabung bersama orang-orang Muslim untuk hijrah ke Habasyi. Beberapa waktu
kemudian karena terdengar desas-desus bahwa pihak Quraisy telah mengurangi
tekanan terhadap Muslim, mereka memutuskan untuk kembali ke Mekah, begitu pula
Mush’ab. Mereka segera menemui Rasulullah dan para sahabat. Demi melihat
Mush’ab, Rasulullah menitikkan airmata, penampilan Mush’ab sungguh berbeda, ia
berpakaian usang dengan tambalan disana-sini. Rasulullah menatapnya dengan
penuh kasih sayang dan bersabda: “ Dahulu aku lihat Mush’ab ini tak ada yang
mengimbangi dalam hal memperoleh kesenangan dari orang-tuanya, kemudian
ditinggalkannya semua itu demi cintanya kepada Allah dan RasulNya”.
Setelah
peristiwa baiat Aqabah ke 1 pada tahun ke 11 kenabian, Mush’ab ditugasi Rasulullah
sebagai duta Muslim ke Madinah untuk mengajarkan Al-Quran dan berbagai
pengetahuan lain mengenai Islam kepada penduduk disana. Berkat kecerdasan,
kesabaran dan kebesaran jiwanya ia berhasil mengajak sebagian besar masyarakat
kota itu untuk memeluk Islam. Itulah sebabnya ia dikenal dengan panggilan
Muqri’ul Madinah ( Nara sumber Madinah). Dan sejak itu pula setiap orang yang
mengajarkan Al-Qur’an disebut “Mush’ab”. Kemudian pada musim haji tahun
berikutnya Mush’ab berhasil mengajak lebih dari 70 kaum Muslimin ke Mekkah
dimana kemudian terjadi perjanjian Aqabah 2. Sejak saat itu Mush’ab tidak
pernah absen menyertai Rasulullah berperang.
Dalam
perang Uhud Mush’ab dipercaya Rasulullah sebagai pembawa bendera pasukan.
Peperangan berlangsung sengit .Mulanya pasukan Muslim bisa menguasai keadaan
namun ketika pasukan pemanah yang ditugasi untuk bertahan diatas bukit
melanggar perintah dikarenakan tergiur oleh banyaknya ghonimah ( pampasan
perang ) yang tertinggal di hadapan mereka, keadaan menjadi berubah terbalik.
Tanpa diduga pasukan kafir yang dipimpin Khalid bin Walid yang waktu itu belum
memeluk Islam menyerang-balik dari balik bukit sehingga pasukan Muslim
kocar-kacir. Pada saat yang genting itulah beredar berita bahwa Rasulullah
telah meninggal. Mush’ab sangat terkejut. Namun yang paling dikhawatirkannya
adalah nasib kelanjutan ajaran Islam. Ia khawatir kenyataan tersebut akan
segera menyurutkan dan memadamkan ajaran yang baru saja tumbuh itu.
Lalu
iapun segera meneriakkan “ Muhammad itu tiada lain hanyalah seorang Rasul yang
sebelumnya telah didahului oleh beberapa Rasul ” sambil mengacungkan bendera
tinggi-tinggi dan bertakbir sembari menyerang musuh dengan gagah berani. Namun
kemudian pihak musuh berhasil menebas tangannya hingga putus. Mush’ab segera memindahkan
bendera ke tangan kirinya namun kalipun ia tidak berhasil menghindar serangan
lawan sehingga tangan kirinya juga ditebas pedang musuh. Mush’ab segera
membungkuk kearah bendera lalu dengan kedua pangkal lengannya meraihnya ke dada
sambil terus bertakbir. Namun kali ini lawan menyerangnya dengan menusukkan
tombak ke dada Mush’ab. Mush’ab pun gugur sebagai seorang syuhada yang gagah
berani.
Diakhir
perang, Rasulullah beserta para sahabat meninjau medan perang dan mendapati
jasad Mush’ab. Tak sehelaipun kain untuk menutupinya selain sehelai burdah yang
andai ditaruh di atas kepalanya terbukalah kedua kakinya. Sebaliknya bila
ditutup kakinya maka terbukalah kepalanya. Maka Rasulullah bersabda : ”
Tutupkanlah ke bagian kepalanya , kakinya tutuplah dengan rumput idzkir!”.
BIOGRAFI TOKOH ISLAM : Biografi Mush’ab bin ‘Umayr
Reviewed by bisnisrumahq.blogspot.com
on
Saturday, July 29, 2017
Rating:
No comments: