Asal mula nama 'Patih Sampun' dalam Legenda Pemalang
Dalam kepemimpinannya di
Kadipaten Pemalang,Sang Adipati Anom (baru) mengadakan pertemuan dengan para Punggawa
Kadipaten untuk membahas masalah pembangunan di Pemalang.untuk mempermudah
hubungan dengan daerah-daerah di Pemalang kala itu, Adipati Pangeran Benowo
memerintahkan kepada Patih Djiwonegoro untuk membangun dua jembatan di sungai
banger dan di sungai Srengseng di Kebondalem.pada saat diberi mandat tugas
tersebut,dengan spontan Patih Djiwonegoro menjawab "sampun dados (sudah
jadi),kanjeng Adipati".
Mendengar jawaban Patih
Djiwonegoro,sang Adipati Pangeran Benowo tercengang dibuatnya.untuk membuktikan
kebenaran ucapan Djiwonegoro,pada pagi harinya Pangeran Benowo meninjau lokasi
dua jembatan tersebut,dan ternyata apa yang di ucapkan Djiwonegoro benar
adanya,di dua sungai tersebut telah terbentang jembatan yang di kehendaki
Adipati.maka semakin yakinlah Pangeran Benowo kepada bhakti dan kesetiaan patih
Djiwonegoro,putra asli pemalang yang masyhur kesaktiannya.
Pada hari berikutnya,sang Adipati
Benowo memerintahkan lagi kepada patih Djiwonegoro untuk membangun lagi dua
jembatan di sungai Rambut di Bojongkelor dan sungai Plawangan.namun lagi-lagi
dijawab "sampun dados,kanjeng Adipati" oleh Djiwonegoro.namun kali
ini Adipati Benowo tak perlu lagi mengecek kebenaran jawaban yang di berikan
oleh patihnya,dikarenakan sang Adipati sudah mempercayainya.
Bahkan bulan-bulan berikutnya
adipati Pangeran Benowo memerintahkan lagi untuk membangun beberapa jembatan
berturut-turut,jembatan-jembatan tersebut antara lain sebagai berikut:
- Jembatan Gianti,terdapat didepan polres lama,Sirandu.
- Jembatan di kali Waluh,Kedungbanjar.
- Jembatan di sungai Comal,kali Comal.
- Jembatan sungai Plawangan, di Lawangrejo.
- Jembatan sungai Sudetan di desa Krasak.
-Jembatan Pesapen, didepan kantor kecamatan Pemalang.
- Jembatan Slarang di sungai Waluh,di perbatasan desa Lenggong,Slarang.
- Jembatan sungai Raja (Siraja) di wilayah Bantar bolang,tepatnya di dukuh Simbang,Pegiringan.
- Jembatan di perkebunan kelapa Gentongreot,Karang moncol.
- Jembatan di desa Mejagong di kali Comal.
- Jembatan di desa Datar,di kali Comal.
- Jembatan Sudetan di daerah Moga,didepan Pesanggragan dan pemandian.
- Jembatan di perbatasan desa Cikasur dan desa Randu dongkal.
- Jembatan di desa Bulakan,dan -
- Jembatan di desa Belik.
- Jembatan di kali Waluh,Kedungbanjar.
- Jembatan di sungai Comal,kali Comal.
- Jembatan sungai Plawangan, di Lawangrejo.
- Jembatan sungai Sudetan di desa Krasak.
-Jembatan Pesapen, didepan kantor kecamatan Pemalang.
- Jembatan Slarang di sungai Waluh,di perbatasan desa Lenggong,Slarang.
- Jembatan sungai Raja (Siraja) di wilayah Bantar bolang,tepatnya di dukuh Simbang,Pegiringan.
- Jembatan di perkebunan kelapa Gentongreot,Karang moncol.
- Jembatan di desa Mejagong di kali Comal.
- Jembatan di desa Datar,di kali Comal.
- Jembatan Sudetan di daerah Moga,didepan Pesanggragan dan pemandian.
- Jembatan di perbatasan desa Cikasur dan desa Randu dongkal.
- Jembatan di desa Bulakan,dan -
- Jembatan di desa Belik.
DI NOBATKAN SEBAGAI PATIH SAMPUN
Pada pertemuan berikutnya,Adipati
pangeran Benowo melibatkan Tumenggung dan seluruh Demang serta para Penatus dan
Bekel se kadipaten Pemalang,dalam acara tersebut,Adipati pangeran Benowo
mengucapkan terima kasih kepada Patih Djiwonegoro dan para punggawanya atas
jasa-jasanya dalam membangun beberapa jembatan di wilayah kadipaten
Pemalang,maka,atas jasanya tersebut patih Djiwonegoro diberi gelar
"sampun",dan sejak saat itu Patih Djiwonegoro lebih dikenal sebagai
Patih Sampun.
(sumber:Ki Sunari Djoko Tjarito)
Asal mula nama 'Patih Sampun' dalam Legenda Pemalang
Reviewed by bisnisrumahq.blogspot.com
on
Sunday, January 08, 2017
Rating:
No comments: