MENJADI KEWIRAUSAHAAN YANG JUJUR
Makna Kejujuran dalam Hidup
Kita harus sayang pada diri sendiri, keluarga, bangsa, dan negara. Cara pikir positif, kreatif, dan dinamis akan memberikan hasil dalam hidup. Untuk mencapai tujuan yang dicita-citakan. Kita harus mempelajari dalam memahami serta menghayati khasiat kejujuran dalam hidup dan kebenaran dalam arti hidup. Kita harus menentukan makna tujuan kejujuran hidup, yaitu:
a. Tujuan jangka pendek berwirausaha,
b. Tujuan jangka panjang berwirausaha,
c. Tujuan kita sendiri, keluarga, dan lingkungan,
d. Tujuan bangsa dan negara.
Dalam prakteknya, baru sebagian kecil masyarakat Indonesia yang dapat menikmati hasil pembangunan. Kesalahan ini masih terdapat pada masyarakat yang berpikir masa bodoh dan tidak mempergunakan kesempatan-kesempatan yang ada dengan sebaik-baiknya. Kebanyakan orang kurang menyadari bahwa nilai kejujuran dan daya pikir manusia merupakan kunci utama mencapai kemajuan dalam berusaha.
Kemajuan berusaha itu dapat dicapai apabila disertai dengan keinginan dan tujuan yang definitif dalam hidup. Ketekunan dalam berwirausaha dengan memperjuangkan keinginan yang keras akan dapat melenyapkan segala rintangan, sedikit demi sedikit. Akhirnya, dengan ketekunan kerja keras, diikuti dengan kejujuran akan dapat menciptakan suatu kemajuan dalam berwirausaha.
Makna hidup ini penuh masalah dengan berbagai kesukaran dan rintangan. Tanpa kesukaran dan rintangan, kiranya manusia tidak bisa berkembang untuk maju. Setiap hasil yang dicapai seorang wirausaha merupakan hasil perjuangan dan pengorbanan. Di sini makna kejujuran dalam hidup berwirausaha harus kita pandang sebagai guru dan anugerah untuk mendorong rasa optimis untuk mendapatkan kemajuan dalam berusaha.
Jujur dalam berwirausaha artinya mau dan mampu mengatakan sesuatu sebagaimana adanya. Bila berdagang, barang yang baik harus dikatakan baik dan barang yang rusak harus dikatakan rusak. Kejujuran itu dapat disamakan dengan "amanah". Amanah adalah bila diberi kepercayaan dalam berwirausaha tidak khianat, kalau berkata selalu benar dan jika berjanji dalam bisnis tidak mungkir. Makna jujur dalam hidup ini termasuk sifat yang perlu dimiliki oleh seorang wirausahawan, karena sifat ini akan mendatangkan kepercayaan masyarakat konsumen. Dengan kesediaan berbuat jujur, berarti setiap perbuatan yang dilakukan oleh wirausahawan maknanya dapat menyenangkan orang lain maupun diri sendiri.
Membuktikan makna kejujuran
Untuk membuktikan makna kejujuran terhadap diri sendiri, kita harus menjawab pertanyaan di bawah ini:
a. Apakah saya telah berbuat jujur terhadap diri saya?
b. Apakah kejujuran saya terhadap keluarga, bangsa dan negara sudah benar?
c. Apakah saya pernah berbuat tidak jujur?
d. Ketidakjujuran yang mana yang telah saya lakukan?
e. Apakah perbuatan tidak jujur dilakukan terhadap:
Seorang wirausaha yang memiliki keyakinan dan kepribadian, bermula dari adanya ide sendiri, kemudian mengembangkan kegiatan usahanya yang selalu berpegang pada nilai-nilai kejujuran dan disiplin diri. Seperti kita ketahui bahwa hidup itu merupakan kancah perjuangan. Karena adanya makna kejujuran dalam hidup, kita harus berjuang dengan penuh keyakinan ingin maju di dalam berwirausaha. Obat yang baik untuk menjalankan perjuangan dalam hidup adalah adanya keyakinan pada diri sendiri.
Kita harus sayang pada diri sendiri, keluarga, bangsa, dan negara. Cara pikir positif, kreatif, dan dinamis akan memberikan hasil dalam hidup. Untuk mencapai tujuan yang dicita-citakan. Kita harus mempelajari dalam memahami serta menghayati khasiat kejujuran dalam hidup dan kebenaran dalam arti hidup. Kita harus menentukan makna tujuan kejujuran hidup, yaitu:
a. Tujuan jangka pendek berwirausaha,
b. Tujuan jangka panjang berwirausaha,
c. Tujuan kita sendiri, keluarga, dan lingkungan,
d. Tujuan bangsa dan negara.
Dalam prakteknya, baru sebagian kecil masyarakat Indonesia yang dapat menikmati hasil pembangunan. Kesalahan ini masih terdapat pada masyarakat yang berpikir masa bodoh dan tidak mempergunakan kesempatan-kesempatan yang ada dengan sebaik-baiknya. Kebanyakan orang kurang menyadari bahwa nilai kejujuran dan daya pikir manusia merupakan kunci utama mencapai kemajuan dalam berusaha.
Kemajuan berusaha itu dapat dicapai apabila disertai dengan keinginan dan tujuan yang definitif dalam hidup. Ketekunan dalam berwirausaha dengan memperjuangkan keinginan yang keras akan dapat melenyapkan segala rintangan, sedikit demi sedikit. Akhirnya, dengan ketekunan kerja keras, diikuti dengan kejujuran akan dapat menciptakan suatu kemajuan dalam berwirausaha.
Makna hidup ini penuh masalah dengan berbagai kesukaran dan rintangan. Tanpa kesukaran dan rintangan, kiranya manusia tidak bisa berkembang untuk maju. Setiap hasil yang dicapai seorang wirausaha merupakan hasil perjuangan dan pengorbanan. Di sini makna kejujuran dalam hidup berwirausaha harus kita pandang sebagai guru dan anugerah untuk mendorong rasa optimis untuk mendapatkan kemajuan dalam berusaha.
Jujur dalam berwirausaha artinya mau dan mampu mengatakan sesuatu sebagaimana adanya. Bila berdagang, barang yang baik harus dikatakan baik dan barang yang rusak harus dikatakan rusak. Kejujuran itu dapat disamakan dengan "amanah". Amanah adalah bila diberi kepercayaan dalam berwirausaha tidak khianat, kalau berkata selalu benar dan jika berjanji dalam bisnis tidak mungkir. Makna jujur dalam hidup ini termasuk sifat yang perlu dimiliki oleh seorang wirausahawan, karena sifat ini akan mendatangkan kepercayaan masyarakat konsumen. Dengan kesediaan berbuat jujur, berarti setiap perbuatan yang dilakukan oleh wirausahawan maknanya dapat menyenangkan orang lain maupun diri sendiri.
Membuktikan makna kejujuran
Untuk membuktikan makna kejujuran terhadap diri sendiri, kita harus menjawab pertanyaan di bawah ini:
a. Apakah saya telah berbuat jujur terhadap diri saya?
b. Apakah kejujuran saya terhadap keluarga, bangsa dan negara sudah benar?
c. Apakah saya pernah berbuat tidak jujur?
d. Ketidakjujuran yang mana yang telah saya lakukan?
e. Apakah perbuatan tidak jujur dilakukan terhadap:
- sesama teman bisnis atau orang lain?
- pekerjaan yang saya lakukan?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut harus kita jawab dan harus teijawab. Untuk mendapatkan jawaban masalah kejujuran supaya objektif, sebaiknya minta pertolongan orang lain. Dari jawaban orang lain, kita akan mendapatkan jawaban yang benar atau mendekati arti kebenaran. Untuk mencapai kebenaran dan keberhasilan, kita harus menentukan apa yang menjadi sasaran atau tujuan yang hendak kita capai di dalam berwirausaha.
Kita harus mempelajari dan memahami benarbenar khasiat kebenaran dan kejujuran. Kebenaran dan kejujuran adalah suatu jaminan yang paling tepat untuk mencapai kemajuan di dalam berwirausaha. Kejujuran dalam segala kegiatan bisnis, misalnya menimbang barang, mengukur, membagi, berjanji membayar utang adalah akan membuat ketenangan lahir dan batin. Memang demikian, berbisnis harus dilandasi oleh kejujuran. Apabila seorang wirausaha jujur maka ia akan mendapat keuntungan dari segala penjuru yang tidak ia duga darimana datangnya.
Apabila orang berbisik tidak jujur maka tunggulah kehancurannya. Seorang wirausaha dapat mengembangkan lingkungannya, karena ia dapat memberi apa yang ada, baik tenaga harta maupun pikirannya. Kesediaan berbuat demikian merupakan tingkah laku yang terpuji dan dapat diterima oleh masyarakat. Seorang wirausaha dalam kehidupan seharihari mempunyai kewajiban, baik terhadap diri sendiri maupun terhadap masyarakat. Salah satu kewajiban terhadap diri sendiri adalah usaha untuk menempa dan melatih diri sendiri dalam membina disiplin pribadi.
Ketidakjujuran dalam berusaha dan segala akibatnya
Sifat dan tingkah laku berwirausaha harus dapat menyertai, kesabaran, ketekunan, kerajinan, dan kemauan kerja keras dalam usaha pembinaan pribadi seorang wirausaha. Seorangwirausaha yang tidak memiliki kejujuran dan disiplin pribadi, tidak akan berhasil di dalam mencapai tujuan dan citacitanya.
Kejujuran dan disiplin pribadi seorang wirausaha merupakan kewajiban moral yang dibebankan kepada diri sendiri, untuk keperluan diri sendiri menurut fitrahnya. Orang yang tidak jujur di dalam berwirausaha, akibatnya akan menderita dan akan menerima suatu keadaan:
a. Tidak dipercaya masyarakat konsumen,
b. Menjadi rendah diri dan rasa malu,
c. Mudah tersinggung atau emosi,
d. Cepat iri dan dengki,
e. Suka dendam,
f. Prasangka buruk dan dusta,
g. Tidak punya teman, dan
h. Kehancuran dalam usahanya
Salah satu kunci keberhasilan seorang wirausaha di dalam usahanya adalah sifat kejujuran dan kepercayaan dari masyarakat konsumen terhadap dirinya.
Sekarang apa akibatnya jika seorang wirausaha di dalam usahanya tidak jujur dan tidak bertanggung jawab? Akibatnya banyak masyarakat konsumen yang tidak mempercayainya, baik kepada bidang usahanya maupun kepada kariernya. Hal ini terlebih-lebih kita rasakan pada lapangan kerja di perusahaan dan di perdagangan. Untuk menjadi karyawan pada perusahaan, faktor kejujuran dan tanggung jawab mendapat sorotan dan penilaian yang serius dari pihak pemilik perusahaan.
Kejujuran dan sikap optimis selalu ingin maju
Kita harus mensyukuri segala nikmat yang diberikan Tuhan. Orang yang dapat mensyukuri nikmat Tuhan adalah orang-orang yang jujur dan memiliki sikap optimal selalu ingin maju, harus belajar banyak serta mempunyai keyakinan di dalam usahanya. Kejarlah tujuan-tujuan yang berhubungan dengan kemampuan dan keterampilan yang diperolehnya.
Jika kamu jujur dan bertanggung jawab di dalam mengejar cita-cita, kamu akan dapat mencapai sukses. Rasa cinta terhadap pekerjaan akan mendorong orang senang bekerja. Orang yang senang bekerj a adalah orang yang tidak membuangbuang waktu dengan percuma. Mereka ini adalah wirausaha-wirausaha yang mudah mendapatkan peluang-peluang bisnis.
Stephen Covey, dalam bukunya First Thing's First, mengungkapkan empat sisi potensial yang dimiliki manusia untuk maju yaitu:
Kita harus mempelajari dan memahami benarbenar khasiat kebenaran dan kejujuran. Kebenaran dan kejujuran adalah suatu jaminan yang paling tepat untuk mencapai kemajuan di dalam berwirausaha. Kejujuran dalam segala kegiatan bisnis, misalnya menimbang barang, mengukur, membagi, berjanji membayar utang adalah akan membuat ketenangan lahir dan batin. Memang demikian, berbisnis harus dilandasi oleh kejujuran. Apabila seorang wirausaha jujur maka ia akan mendapat keuntungan dari segala penjuru yang tidak ia duga darimana datangnya.
Apabila orang berbisik tidak jujur maka tunggulah kehancurannya. Seorang wirausaha dapat mengembangkan lingkungannya, karena ia dapat memberi apa yang ada, baik tenaga harta maupun pikirannya. Kesediaan berbuat demikian merupakan tingkah laku yang terpuji dan dapat diterima oleh masyarakat. Seorang wirausaha dalam kehidupan seharihari mempunyai kewajiban, baik terhadap diri sendiri maupun terhadap masyarakat. Salah satu kewajiban terhadap diri sendiri adalah usaha untuk menempa dan melatih diri sendiri dalam membina disiplin pribadi.
Ketidakjujuran dalam berusaha dan segala akibatnya
Sifat dan tingkah laku berwirausaha harus dapat menyertai, kesabaran, ketekunan, kerajinan, dan kemauan kerja keras dalam usaha pembinaan pribadi seorang wirausaha. Seorangwirausaha yang tidak memiliki kejujuran dan disiplin pribadi, tidak akan berhasil di dalam mencapai tujuan dan citacitanya.
Kejujuran dan disiplin pribadi seorang wirausaha merupakan kewajiban moral yang dibebankan kepada diri sendiri, untuk keperluan diri sendiri menurut fitrahnya. Orang yang tidak jujur di dalam berwirausaha, akibatnya akan menderita dan akan menerima suatu keadaan:
a. Tidak dipercaya masyarakat konsumen,
b. Menjadi rendah diri dan rasa malu,
c. Mudah tersinggung atau emosi,
d. Cepat iri dan dengki,
e. Suka dendam,
f. Prasangka buruk dan dusta,
g. Tidak punya teman, dan
h. Kehancuran dalam usahanya
Salah satu kunci keberhasilan seorang wirausaha di dalam usahanya adalah sifat kejujuran dan kepercayaan dari masyarakat konsumen terhadap dirinya.
Sekarang apa akibatnya jika seorang wirausaha di dalam usahanya tidak jujur dan tidak bertanggung jawab? Akibatnya banyak masyarakat konsumen yang tidak mempercayainya, baik kepada bidang usahanya maupun kepada kariernya. Hal ini terlebih-lebih kita rasakan pada lapangan kerja di perusahaan dan di perdagangan. Untuk menjadi karyawan pada perusahaan, faktor kejujuran dan tanggung jawab mendapat sorotan dan penilaian yang serius dari pihak pemilik perusahaan.
Kejujuran dan sikap optimis selalu ingin maju
Kita harus mensyukuri segala nikmat yang diberikan Tuhan. Orang yang dapat mensyukuri nikmat Tuhan adalah orang-orang yang jujur dan memiliki sikap optimal selalu ingin maju, harus belajar banyak serta mempunyai keyakinan di dalam usahanya. Kejarlah tujuan-tujuan yang berhubungan dengan kemampuan dan keterampilan yang diperolehnya.
Jika kamu jujur dan bertanggung jawab di dalam mengejar cita-cita, kamu akan dapat mencapai sukses. Rasa cinta terhadap pekerjaan akan mendorong orang senang bekerja. Orang yang senang bekerj a adalah orang yang tidak membuangbuang waktu dengan percuma. Mereka ini adalah wirausaha-wirausaha yang mudah mendapatkan peluang-peluang bisnis.
Stephen Covey, dalam bukunya First Thing's First, mengungkapkan empat sisi potensial yang dimiliki manusia untuk maju yaitu:
- Self awareness adalah sikap mawas diri
- Couscience adalah mempertajam suara hati, supaya menjadi manusia berkehendak baik seraya memunculkan keunikan serta memiliki misi dalam hidup
- Independent Will adalah pandangan independen untuk bekal bertindak dan kekuatan untuk mentransendensi
- Creative imagination adalah berpikir dan mengarah ke depan untuk memecahkan masalah dengan imajinasi, khayalan, serta adaptasi yang tepat.
Kita jangan berputus asa, pasrah, menyerah, dan tidak mau berjuang. Kita harus mempunyai etos kerja dengan semangat tinggi, mau berjuang dengan sikap optimis ingin maju. Seorang wirausaha yang jujur di dalam menghadapi pekerjaan dan tantangan, pada umumnya berhasil di dalam berwirausaha. Adapun jenis pekerjaan yang dilakukan, profesi apapun yang dihadapi, kita harus mampu melihat ke depan dan berjuang untuk mencapai apa-apa yang diinginkan.
Kejujuran dan rasa optimis ingin maju dalam berwirausaha merupakan buah dari usaha-usaha positif yang tidak mengenal lelah. Terimalah diri kamu sebagaimana adanya dan cobalah tekankan kekuatan-kekuatan dan kurangilah kelemahankelemahannya. Apabila kamu mempunyai kejujuran dan sikap optimis ingin maju, modalnya harus mempunyai semangat kerja tinggi, daya juang tanpa menyerah dan keyakinan.
Kamu harus percaya tidak ada gunung tinggi yang tidak terdaki. Tidak ada jurang yang terlalu dalam untuk dituruni. Tidak ada beban berat yang tidak terpikul. Kemajuan dan keberhasilan berwirausaha akan tercapai, apabila mengerti, mengetahui, optimis, dan memahami pribadi diri sendiri. Untuk mencapai tujuan di dalam berwirausaha, kita harus menentukan apa yang menjadi sasaran yang hendak dicapai. Kejujuran dan rasa optimis adalah jaminan yang paling baik untuk memperoleh kemajuan.
Berdoa merupakan obat yang paling mujarab yang dapat menyegarkan pikiran. Menyerah pada takdir, bukan berarti menyerah kalah. Manusia dihidupkan untuk menang dan optimis untuk maju. Akan tetapi masih ada kemungkinan gagal, tetapi stidak gentar, karena mau belajar dari kegagalannya.
Kejujuran dan rasa optimis ingin maju dalam berwirausaha merupakan buah dari usaha-usaha positif yang tidak mengenal lelah. Terimalah diri kamu sebagaimana adanya dan cobalah tekankan kekuatan-kekuatan dan kurangilah kelemahankelemahannya. Apabila kamu mempunyai kejujuran dan sikap optimis ingin maju, modalnya harus mempunyai semangat kerja tinggi, daya juang tanpa menyerah dan keyakinan.
Kamu harus percaya tidak ada gunung tinggi yang tidak terdaki. Tidak ada jurang yang terlalu dalam untuk dituruni. Tidak ada beban berat yang tidak terpikul. Kemajuan dan keberhasilan berwirausaha akan tercapai, apabila mengerti, mengetahui, optimis, dan memahami pribadi diri sendiri. Untuk mencapai tujuan di dalam berwirausaha, kita harus menentukan apa yang menjadi sasaran yang hendak dicapai. Kejujuran dan rasa optimis adalah jaminan yang paling baik untuk memperoleh kemajuan.
Berdoa merupakan obat yang paling mujarab yang dapat menyegarkan pikiran. Menyerah pada takdir, bukan berarti menyerah kalah. Manusia dihidupkan untuk menang dan optimis untuk maju. Akan tetapi masih ada kemungkinan gagal, tetapi stidak gentar, karena mau belajar dari kegagalannya.
1. Kewirausahaan dan Wirausaha
a. Pengertian Kewirausahaan
Kewirausahaan berasal dari istilah entrepreneurship yang berarti perilaku dinamis, berani mengambil resiko, reaktif dan berkembang.
Menurut Robin, 1996: Kewirausahaan adalah suatu proses seseorang guna mengejar peluang-peluang memenuhi Adapun tujuan kewirausahaan adalah:
1) Untuk mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
2) Untuk membudayakan semangat, sikap, perilaku dan kemampuan kewirausahaan di kalangan pelajar dan masyarakat yang mampu, handal, dan unggul.
3) Untuk meningkatkan jumlah para wirausaha yang berkualitas.
b. Wirausaha
1) Pengertian Wirausaha
Wirausaha berasal dari bahasa Perancis yaitu entreprenew yang berarti orang yang membeli barang dengan harga pasti meskipun orang itu belum mengetahui berapa harga barang itu akan dijual
Wirausaha adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber-sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan dan tindakan yang tepat guna dalam memastikan kesuksesan.
2) Manfaat Wirausaha
Dengan adanya wirausaha akan sangat bermanfaat bagi suatu negara antara lain:
a) Menambah daya tampung tenaga kerja, sehingga dapat mengurangi pengangguran.
b) Memberi contoh bagaimana harus bekerja keras, tekun, tetapi tidak melupakan perintah agama.
c) Berusaha mendidik masyarakat agar hidup secara efisien, ekonomis, tidak berfoya-foya dan tidak boros.
d) Menjadi contoh bagi anggota masyarakat sebagai pribadi unggul yang patut diteladani.
e) Berusaha memberi bantuan kepada orang lain dan pembangunan sosial sesuai dengan kemampuannya.
3) Sasaran dan Asas Kewirausahaan
a) Sasaran kewirausahaan adalah:
(1) Para generasi muda pada umumnya, anak-anak putus sekolah dan para calon wirausaha.
(2) Para pelaku ekonomi yang terdiri atas para pengusaha kecil
(3) Organisasi profesi dan kelompok-kelompok masyarakat.
b) Asas kewirausahaan adalah sebagai berikut.
(1) Kemampuan memecahkan masalah dan mengambil keputusan
(2) Kemampuan berkarya dengan semangat kemandirian
(3) Kemampuan berpikir, bertindak kreatif, dan inovatif
(4) Kemampuan bekerja secara tekun, teliti, dan produktif
4) Ruang Lingkup Kewirausahaan
1) Lapangan pemberi jasa
2) Lapangan perdagangan
3) Lapangan agraris
4) Lapangan perikanan
2. Karakteristik Wirausaha yang Meliputi: Disiplin, Komitmen Tinggi, Jujur, Kreatif, dan Inovatif, Mandiri dan Realistis.
a. Komitmen Tinggi
1) Pengertian komitmen tinggi
Seorang wirausaha yang memiliki komitmen tinggi adalah orang yang mentaati atau memenuhi janjinya untuk memajukan usaha bisnisnya sampai berhasil.
2) Faktor pendukung
Ada beberapa faktor pendukung yang betul-betul memanfaatkan komitmen tinggi. Faktor-faktor tersebut adalah:
a) Konsisten, tegas, dan fair
b) Mercusuar
c) Konsentrasi pada manusia
3) Pentingnya komitmen tinggi bagi seorang wirausaha
b. Sikap Jujur dan selalu Ingin maju dalam Berwirausaha
Sikap jujur dalam berwirausaha adalah mau dan mampu mengatakan sesuatu sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Jika diberi kepercayaan dalam berwirausaha tidak berkhianat , apabila berkata selalu benar dan apabila berjanji tidak mengingkari.
Pentingnya sikap jujur dan selalu ingin maju adalah sebagai berikut.
– dipercaya oleh masyarakat konsumen
– memiliki rasa percaya diri yang kuat
– memiliki mental yang kuat
– memiliki kesabaran
– slalu tabah
– memiliki disiplin diri
c. Sikap dan perilaku disiplin
1) Pengertian Disiplin
Disiplin berasal dari bahasa Inggris disciple yang berarti pengikut atau murid. Perkataan disiplin mempunyai arti latihan dan ketaatan kepada aturan.
Menurut S.Nasution (1972:63)
Disiplin adalah usaha untuk mengatur atau mengontrol kelakuan yang harus dicapai, dilarang atau diharuskan.
2) Pentingnya Disiplin
d. Kreatif dan Inovatif
1) Kreatif
(1) Menurut Goman (1991)
Kreatifitas adalah kemampuan untuk membawa sesuatu yang baru ke dalam kehidupan.
(2) Menurut Conny Semiawan (1984)
Kreatifitas adalah kemampuan untuk menciptakan suatu produk baru.
b) Ciri-ciri manusia kreatif
Menurut de Bono pemikiran kreatif merupakan motivator yang sangat besar karena membuat banyak orang tertarik akan pekerjaan yang dihasilkan.
Menurut analisis guilfora, ada lima faktor sifat yang menjadi ciri kemampuan berpikir kreatif yaitu:
Kelancaran (fluency), keluwesan (fleksiblity), keaslian (originality), penguraian (elaboration), perumusan kembali
2) Inovatif
– Seorang wirausaha selain harus memiliki kemampuan dalam hal kreativitas juga harus memiliki kemampuan dalam kemampuan inovasi. Wirausaha yang memiliki kemampuan inovasi ia akan selalu memiliki ide-ide baru dan penemuan-penemuan baru untuk kemajuan bisnisnya.
2) Jenis Inovatif
a) Menurut Kuratko (1955) ada empat jenis inovatif yaitu invensi (penemuan), ekstensi (pengembangan), duplikasi (penggandaan), dan sistesis
b) Menurut James Brian Quisin (1955)
e. Mandiri dan Realistis
Kunci keberhasilan wirausaha terletak pada sikap mandiri dan ide-idenya yang realistis. Seorang wirausaha harus memiliki kemampuan untuk bersikap mandiri. Dalam melaksanakan fungsinya seorang wirausaha harus selalu percaya pada dirinya sendiri, selalu percaya pada ide dan kemampuannya sendiri dan tidak bisa dipengaruhi oleh pendapat orang lain.
3. Mengidentifikasi dan menerapkan 10 keberhasilan dan kegagalan seorang berdasarkan karakteristik wirausaha
a. Mengidentifikasi keberhasilan usaha
Seorang wirausaha yang ingin sukses atau berhasil dalam menjalankan usahanya ia harus selalu bekerja keras, disiplin, mandiri realistis, prestatif dan memiliki komitmen tinggi.
Keberhasilan seorang wirausaha biasanya erat kaitannya dengan sikap dan perilaku sebagai berikut
1) Sikap jujur: terhadap dirinya sendiri, terhadap orang lain, terhadap tujuan yang akan dicapai
2) Disiplin dan Berani
3) Kreatif dan Inovatif
4) Mandiri dan realistis
KERJA PRESTATIF
1. Pengertian, tujuan dan manfaat perilaku kerja prestatif
Menurut Zimmer ada beberapa karakteristik wirausaha yang berhasil karena bekerja secara prestatif, diantaranya adalah:
a. Memiliki komitmen tinggi terhadap tugas dan pekerjaannya
b. Mau bertanggung jawab
c. Toleransi untuk mencapai resiko kebimbangan dan ketidakpastian
d. Kreatif dan fleksibel
e. Yakin pada dirinya
f. Ingin memperoleh balikan dengan segera
g. Motivasi untuk lebih unggul
h. Peluang untuk mencapai obsesi
i. Energik seorang wirausaha lebih baik dibandingkan rata-rata orang lain.
2. Menerapkan perilaku belajar prestatif
a. Penerapan kesempatan bekerja
keterampilan dan keahlian para wirausahawan perlu ditingkatkan sehingga pengalihan bisnis swasta asing dapat beralih ke tangan wirausahawan swasta Indonesia. Untuk keperluan tersebut diperlukan semangat kerja yang tinggi prestatif, efektif dan efisien.
Seorang wirausahawan yang selalu ingin maju pasti berusaha untuk mengurangi sifat ketergantungan kepada orang lain. Untuk itu perlu adanya semangat dan sikap bekerja yang lebih prestatif, efektif dan efisien.
3. Bentuk-bentuk kerja prestatif
a.Kerja ikhlas: yaitu bekerja dengan bersungguh-sungguh daapt menghasilkan sesuatu yang baik dan dilandasi dengan hati yang tulus.
b. Kerja mawas terhadap emosional:yaitu bekerja dengan tidak terpengaruh oleh perasaan/kemarahan yang sedang melanda jiwanya.
c. Kerja cerdas: yaitu di dalam bekerja harus pandai memperhitungkan resiko, mampu melihat peluang dan dapat mencari solusi sehingga dapat mencapai keuntungan yang diharapkan.
d.Kerja keras:yaitu bahwa dalam bekerja kita harus mempunyai sifat mampu kerja atau jika kerja untuk mencapai sasaran yang ingin dicapai.
e. Kerja tuntas: yaitu dalam bekerja seorang wirausaha mampu mengorganisasikan bagian usaha secara terpadu dari awal sampai akhir untuk dapat menghasilkan usaha sampai selesai dengan maksimal
MENJADI KEWIRAUSAHAAN YANG JUJUR
Reviewed by bisnisrumahq.blogspot.com
on
Sunday, February 08, 2015
Rating:
No comments: