CARA BETERNAK AYAM PETELUR YANG BENAR
Ayam
petelur adalah ayam-ayam betina dewasa yg dipelihara khusus utk diambil
telurnya. Asal mula ayam unggas adalah berasal dari ayam hutan & itik liar
yg ditangkap & dipelihara serta dpt bertelur cukup banyak.
Ayam
yg pertama masuk & mulai diternakkan pada periode ini adalah ayam ras
petelur white leghorn yg kurus & umumnya setelah habis masa produktifnya.
Antipati orang terhadap daging ayam ras cukup lama hingga menjelang akhir
periode 1990-an. Ketika itu mulai merebak peternakan ayam broiler yg memang
khusus utk daging, sementara ayam petelur dwiguna/ayam petelur cokelat mulai
menjamur pula. Disinilah masyarakat mulai sadar bahwa ayam ras memiliki
klasifikasi sebagai petelur handal & pedaging yg enak. Mulai terjadi pula
persaingan tajam antara telur & daging ayam ras dgn telur & daging ayam
kampung. Sementara itu telur ayam ras cokelat mulai di atas angin, sedangkan
telur ayam kampung mulai terpuruk pada penggunaan resep makanan tradisional
saja. Persaingan inilah menandakan maraknya peternakan ayam petelur.
Sentra
Peternakan ayam telah dikembangkan sangat pesat di setiapa negara. Sentra
peternakan ayam petelur sudah dijumpai di seluruh pelosok Indonesia terutama
ada di Pulau Jawa & Sumatera.
Jenis
ayam petelur dibagi menjadi dua tipe:
- Tipe Ayam Petelur Ringan.
Tipe ayam ini disebut dgn ayam petelur
putih. Ayam petelur ringan ini memiliki badan yg ramping/kurus-mungil/kecil
& mata bersinar. Bulunya berwarna putih bersih & berjengger merah. Ayam
ini berasal dari galur murni white leghorn. Ayam galur ini sulit dicari, tapi ayam petelur ringan komersial banyak dijual di Indonesia dgn berbagai
nama. Setiap pembibit ayam petelur di Indonesia pasti memiliki & menjual
ayam petelur ringan (petelur putih) komersial ini. Ayam ini mampu bertelur
lebih dari 260 telur per tahun produksi hen house. Sebagai petelur, ayam tipe
ini memang khusus utk bertelur saja sehingga semua kemampuan dirinya diarahkan
pada kemampuan bertelur, karena dagingnya hanya sedikit. Ayam petelur ringan
ini sensitif terhadapa cuaca panas & keributan, & ayam ini mudah kaget
& jika kaget ayam ini produksinya akan cepat turun, begitu juga jika
kepanasan.
- Tipe Ayam Petelur Medium.
Bobot tubuh ayam ini cukup berat.
Meskipun itu, beratnya masih berada di antara berat ayam petelur ringan & ayam broiler. Oleh karena itu ayam ini
disebut tipe ayam petelur medium. Tubuh ayam ini tdk kurus, tetapi juga tdk
terlihat gemuk. Telurnya cukup banyak & juga dpt menghasilkan daging yg
banyak. Ayam ini disebut juga dgn ayam tipe dwiguna. Karena warnanya yg
cokelat, maka ayam ini disebut dgn ayam petelur cokelat yg umumnya memiliki
warna bulu yg cokelat juga. Dipasaran orang mengatakan telur cokelat lebih
disukai daripada telur putih, kalau dilihat dari warna kulitnya memang lebih
menarik yg cokelat daripada yg putih, tapi dari segi gizi & rasa relatif
sama. Satu hal yg berbeda adalah harganya dipasaran, harga telur cokelat lebih
mahal daripada telur putih. Hal ini dikarenakan telur cokelat lebih berat
daripada telur putih & produksinya telur cokelat lebih sedikit daripada
telur putih. Selain itu daging dari ayam petelur medium akan lebih laku dijual
sebagai ayam pedaging dgn rasa yg enak.
Ayam-ayam petelur unggul yg ada sangat
baik dipakai sebagai plasma nutfah utk menghasilkan bibit yg bermutu. Hasil
kotoran & limbah dari pemotongan ayam petelur merupakan hasil samping yg
dpt diolah menjadi pupuk kandang, kompos atau sumber energi (biogas). Sedangkan
seperti usus & jeroan ayam dpt dijadikan sebagai pakan ternak unggas
setelah dikeringkan. Selain itu ayam dimanfaatkan juga dlm upacara keagamaan.
Syarat Lokasi yg baik utk budidaya ayam
petelur adalah :
-Lokasi yg jauh dari
keramaian/perumahan penduduk.
-Lokasi mudah dijangkau dari
pusat-pusat pemasaran.
-Lokasi terpilih bersifat menetap, tdk
berpindah-pindah.
PEDOMAN TEKNIS BETERNAK AYAM PETELUR
Penyiapan Sarana & Peralatan
1. Kandang
1. Kandang
- Iklim kandang yg cocok utk beternak ayam petelur meliputi persyaratan temperatur berkisar antara 32,2–35 °C, kelembaban berkisar antara 60–70%, penerangan & atau pemanasan kandang sesuai dgn aturan yg ada, tata letak kandang agar mendapat sinar matahari pagi & tdk melawan arah mata angin kencang serta sirkulasi udara yg baik, jangan membuat kandang dgn permukaan lahan yg berbukit karena menghalangi sirkulasi udara & membahayakan aliran air permukaan jika turun hujan, sebaiknya kandang dibangun dgn sistem terbuka agar hembusan angin cukup memberikan kesegaran di dlm kandang. utk kontruksi kandang tdk harus dgn bahan yg mahal, yg penting kuat, bersih & tahan lama. Selanjutnya perlengkapan kandang hendaknya disediakan selengkap mungkin seperti tempat pakan, tempat minum, tempat air, tempat ransum, tempat obat-obatan & sistem alat penerangan.
Bentuk-bentuk kandang
berdasarkan sistemnya dibagi menjadi dua:
- Sistem kandang koloni, satu kandang utk banyak ayam yg terdiri dari ribuan ekor ayam petelur;
- Sistem kandang individual, kandang ini lebih dikenal dgn sebutan cage. Ciri dari kandang ini adalah pengaruh individu di dlm kandang tersebut menjadi dominan karena satu kotak kandang utk satu ekor ayam. Kandang sistem ini banyak digunakan dlm peternakan ayam petelur komersial.
Jenis
kandang berdasarkan lantainya dibagi menjadi tiga macam yaitu:
- kandang dgn lantai liter, kandang ini dibuat dgn lantai yg dilapisi kulit padi, pesak/sekam padi & kandang ini umumnya diterapkan pada kandang sistem koloni;
- kandang dgn lantai kolong berlubang, lantai utk sistem ini terdiri dari bantu atau kayu kaso dgn lubang-lubang diantaranya, yg nantinya utk membuang tinja ayam & langsung ke tempat penampungan;
- kandang dgn lantai campuran liter dgn kolong berlubang, dgn perbandingan 40% luas lantai kandang utk alas liter & 60% luas lantai dgn kolong berlubang (terdiri dari 30% di kanan & 30% di kiri).
2. Peralatan
a).
Litter (alas lantai)
- Alas lantai/litter harus dlm keadaan kering, maka tdk ada atap yg bocor & air hujan tdk ada yg masuk walau angin kencang. Tebal litter setinggi 10 cm, bahan litter dipakai campuran dari kulit padi/sekam dgn sedikit kapur & pasir secukupnya, atau hasi serutan kayu dgn panjang antara 3–5 cm utk pengganti kulit padi/sekam.
Tempat
bertelur
- Penyediaan tempat bertelur agar mudah mengambil telur & kulit telur tdk kotor, dpt dibuatkan kotak ukuran 30 x 35 x 45 cm yg cukup utk 4–5 ekor ayam. Kotak diletakkan dididing kandang dgn lebih tinggi dari tempat bertengger, penempatannya agar mudah pengambilan telur dari luar sehingga telur tdk pecah & terinjak-injak serta dimakan. Dasar tempat bertelur dibuat miring dari kawat hingga telur langsung ke luar sarang setelah bertelur & dibuat lubah yg lebih besar dari besar telur pada dasar sarang.
Tempat
bertengger utk tempat istirahat/tidur.
- Dibuat dekat dinding & diusahakan kotoran jatuh ke lantai yg mudah dibersihkan dari luar. Dibuat tertutup agar terhindar dari angin & letaknya lebih rendah dari tempat bertelur. Tempat makan, minum & tempat grit
Tempat
makan & minum harus tersedia cukup
- Bahannya dari bambu, almunium atau apa saja yg kuat & tdk bocor juga tdk berkarat. utk tempat grit dgn kotak khusus.
Penyiapan Bibit.
Ayam
petelur yg akan dipelihara haruslah memenuhi syarat sebagai berikut, antara
lain:
- Ayam petelur harus sehat & tdk cacat fisiknya.
- Pertumbuhan & perkembangan normal.
- Ayam petelur berasal dari bibit yg diketahui keunggulannya.
Ada
beberapa pedoman teknis utk memilih bibit/DOC (Day Old Chicken) /ayam umur
sehari:
- Anak ayam (DOC ) berasal dari induk yg sehat.
- Bulu tampak halus & penuh serta baik pertumbuhannya .
- Tidak terdapat kecacatan pada tubuhnya.
- Anak ayam mempunyak nafsu makan yg baik.
- Ukuran badan normal, ukuran berat badan antara 35-40 gram.
- Tidak ada letakan tinja diduburnya.
1.
Pemilihan Bibit & Calon Induk.
Penyiapan bibit ayam petelur yg berkreteria baik dlm hal ini
tergantung sebagai berikut:
- Konversi Ransum. Konversi ransum merupakan perabandingan antara ransum yg dihabiskan ayam dlm menghasilkan sejumlah telur. Keadaan ini sering disebut dgn ransum per kilogram telur. Ayam yg baik akan makan sejumlah ransum & menghasilkan telur yg lebih banyak/lebih besar daripada sejumlah ransum yg dimakannya. Jika ayam itu makan terlalu banyak & bertelur sedikit maka hal ini merupakan cermin buruk bagi ayam itu. Jika bibit ayam memiliki konversi yg kecil maka bibit itu dpt dipilih, nilai konversi ini dikemukakan berikut ini pada berbagai bibit ayam & juga dpt diketahui dari lembaran daging yg sering dibagikan pembibit kepada peternak dlm setiap promosi penjualan bibit ayamnya.
- Produksi Telur. Produksi telur sudah tentu menjadi perhatian. Dipilih bibit yg dpt memproduksi telur banyak. Tetapi konversi ransum tetap utama sebab ayam yg produksi telurnya tinggi tetapi makannya banyak juga tdk menguntungkan.
- Prestasi bibit dilapangan/dipeternakan. Apajika kedua hal diatas telah baik maka kemampuan ayam utk bertelur hanya dlm sebatas kemampuan bibit itu. Contoh prestasi beberapa jenis bibit ayam petelur dpt dilihat pada data di bawah ini. - Babcock B-300 v: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 270, ransum 1,82 kg/dosin telur.
*
Dekalb Xl-Link: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 255-280,
ransum 1,8-2,0 kg/dosin telur.
*Hisex
white: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 288, ransum 1,89
gram/dosin telur.
*H & W nick: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 272, ransum 1,7-1,9 kg/dosin telur.
*H & W nick: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 272, ransum 1,7-1,9 kg/dosin telur.
*Hubbarb
leghorn: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house)260, ransum
1,8-1,86 kg/dosin telur.
*Ross
white: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 275, ransum 1,9
kg/dosin telur.
*Shaver S 288: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house)280, ransum 1,7-1,9 kg/dosin telur.
*Shaver S 288: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house)280, ransum 1,7-1,9 kg/dosin telur.
*Babcock
B 380: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 260-275, ransum
1,9 kg/dosin telur.
*Hisex
brown: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house)272, ransum 1,98
kg/dosin telur.
*Hubbarb
golden cornet: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 260,
ransum 1,24-1,3 kg/dosin telur.
*Ross
Brown: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 270, ransum 2,0
kg/dosin telur.
*Shaver
star cross 579: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 265,
ransum 2,0-2,08 kg/dosin telur.
*Warren
sex sal link: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 280,
ransum 2,04 kg/dosin telur.
Pemeliharaan
Sanitasi & Tindakan Preventif
- Kebersihan lingkungan kandang (sanitasi) pada areal peternakan merupakan usaha pencegahan penyakit yg paling murah, hanya dibutuhkan tenaga yg ulet/terampil saja. Tindakan preventif dgn memberikan vaksin pada ternak dgn merek & dosis sesuai catatan pada label yg dari poultry shoup.
Pemberian
Pakan
- Untuk pemberian pakan ayam petelur ada 2 (dua) fase yaitu fase starter (umur 0-4 minggu) & fase finisher (umur 4-6 minggu).
Kualitas
& kuantitas pakan fase starter adalah sebagai berikut:
- Kwalitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 22-24%, lemak 2,5%, serat kasar 4%, Kalsium (Ca) 1%, Phospor (P) 0,7-0,9%, ME 2800-3500 Kcal.
- Kwantitas pakan terbagi/digolongkan menjadi 4 (empat) golongan yaitu minggu pertama (umur 1-7 hari) 17 gram/hari/ekor; minggu kedua (umur 8-14 hari) 43 gram/hari/ekor; minggu ke-3 (umur 15-21 hari) 66 gram/hari/ekor & minggu ke-4 (umur 22-29 hari) 91 gram/hari/ekor. Jadi jumlah pakan yg dibutuhkan tiap ekor sampai pada umur 4 minggu sebesar 1.520 gram.
Kwalitas
& kwantitas pakan fase finisher adalah sebagai berikut:
- Kwalitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 18,1-21,2%; lemak 2,5%; serat kasar 4,5%; kalsium (Ca) 1%; Phospor (P) 0,7-0,9% & energi (ME) 2900-3400 Kcal.
- Kwantitas pakan terbagi/digolongkan dlm empat golongan umur yaitu: minggu ke-5 (umur 30-36 hari) 111 gram/hari/ekor; minggu ke-6 (umut 37-43 hari) 129 gram/hari/ekor; minggu ke-7 (umur 44-50 hari) 146 gram/hari/ekor & minggu ke-8 (umur 51-57 hari) 161 gram/hari/ekor. Jadi total jumlah pakan per ekor pada umur 30-57 hari adalah 3.829 gram.
Pemberian
minum disesuaikan dangan umur ayam, dlm hal ini dikelompokkan dlm 2 (dua) fase
yaitu:
a). Fase starter (umur 1-29 hari) kebutuhan air minum terbagi lagi pada masing-masing minggu, yaitu
a). Fase starter (umur 1-29 hari) kebutuhan air minum terbagi lagi pada masing-masing minggu, yaitu
- minggu ke-1 (1-7 hari) 1,8 lliter/hari/100 ekor;
- minggu ke-2 (8-14 hari) 3,1 liter/hari/100 ekor;
- minggu ke-3 (15-21 hari) 4,5 liter/hari/100 ekor dan
- minggu ke-4 (22-29 hari) 7,7 liter/hari/ekor.
Jadi
jumlah air minum yg dibutuhkan sampai umur 4 minggu adalah sebanyak 122,6
liter/100 ekor. Pemberian air minum pada hari pertama hendaknya diberi tambahan
gula & obat anti stress kedalam air minumnya. Banyaknya gula yg diberikan
adalah 50 gram/liter air.
b).
Fase finisher (umur 30-57 hari), terkelompok dlm masing-masing minggu yaitu
- minggu ke-5 (30-36 hari) 9,5 lliter/hari/100 ekor;
- minggu ke-6 (37-43 hari) 10,9 liter/hari/100 ekor;
- minggu ke-7 (44-50 hari) 12,7 liter/hari/100 ekor &
- minggu ke-8 (51-57 hari) 14,1 liter/hari/ekor. Jadi total air minum 30-57 hari sebanyak 333,4 liter/hari/ekor.
Pemberian
Vaksinasi & Obat
Vaksinasi
merupakan salah satu cara pengendalian penyakit virus yg menulardengan cara
menciptakan kekebalan tubuh. Pemberiannya secara teratur sangat penting utk
mencegah penyakit. Vaksin dibagi menjadi 2 macam yaitu:
- Vaksin aktif adalah vaksin mengandung virus hidup. Kekebalan yg ditimbulkan lebih lama daripada dgn vaksin inaktif/pasif.
- Vaksin inaktif, adalah vaksin yg mengandung virus yg telah dilemahkan/dimatikan tanpa merubah struktur antigenic, hingga mampu membentuk zat kebal. Kekebalan yg ditimbulkan lebih pendek, keuntungannya disuntikan pada ayam yg diduga sakit.
Macam-macam
vaksin:
- Vaksin NCD vrus Lasota buatan Drh Kuryna
- Vaksin NCD virus Komarov buatan Drh Kuryna (vaksin inaktif)
- Vaksin NCD HB-1/Pestos.
- Vaksin Cacar/pox, virus Diftose.
- Vaksin anti RCD Vaksin Lyomarex utk Marek.
Persyaratan
dlm vaksinasi adalah:
- Ayam yg divaksinasi harus sehat.
- Dosis & kemasan vaksin harus tepat.
- Sterilisasi alat-alat.
Pemeliharaan
Kandang
- Agar bangunan kandang dpt berguna secara efektif, maka bangunan kandang perlu dipelihara secara baik yaitu kandang selalu dibersihkan & dijaga/dicek apajika ada bagian yg rusak supaya segera disulam/diperbaiki kembali. dgn demikian daya guna kandang bisa maksimal tanpa mengurangi persyaratan kandang bagi ternak yg dipelihara.
Hama
penyakit yg menyerang ayam petelur adalah:
- Penyakit karena Bakteri
- Berak putih (pullorum)
Menyerang ayam kampung dgn angka
kematian yg tinggi.
Penyebab: Salmonella pullorum.
Pengendalian: diobati dgn antibiotika
- Foel typhoid
Sasaran yg disering adalah ayam
muda/remaja & dewasa.
Penyebab: Salmonella gallinarum.
Gejala: ayam mengeluarkan tinja yg berwarna hijau kekuningan.
Pengendalian: dgn antibiotika/preparat
sulfa.
- Parathyphoid
Menyerang ayam dibawah umur satu bulan.
Penyebab: bakteri dari genus
Salmonella.
Pengendalian: dgn preparat sulfa/obat
sejenisnya.
- Kolera
Penyakit ini jarang menyerang anak ayam atau ayam remaja tetapi selain menyerang ayam menyerang kalkun & burung merpati.
Penyebab: pasteurella multocida.
Gejala: pada serangan yg serius pial
ayam (gelambir dibawah paruh) akan membesar.
Pengendalian: dgn antibiotika (Tetrasiklin/Streptomisin).
Pengendalian: dgn antibiotika (Tetrasiklin/Streptomisin).
- Pilek ayam (Coryza)
Menyerang semua umur ayam &
terutama menyerang anak ayam.
Penyebab: makhluk intermediet antara bakteri & virus.
Gejala: ayam yg terserang menunjukkan tanda-tanda seperti orang pilek.
Pengendalian: dpt disembuhkan dgn antibiotia/preparat sulfa.
Penyebab: makhluk intermediet antara bakteri & virus.
Gejala: ayam yg terserang menunjukkan tanda-tanda seperti orang pilek.
Pengendalian: dpt disembuhkan dgn antibiotia/preparat sulfa.
- CRD
CRD adalah penyakit pada ayam yg populer di Indonesia. Menyerang anak ayam & ayam remaja.
Pengendalian: dilakukan dgn antibiotika
(Spiramisin & Tilosin).
- Infeksi synovitis
Penyakit ini sering menyerang ayam muda
terutama ayam broiler & kalkun.
Penyebab: bakteri dari genus Mycoplasma.
Penyebab: bakteri dari genus Mycoplasma.
Pengendalian: dgn antibiotika.
- Penyakit karena Virus
- Newcastle disease (ND)
ND adalah penyakit oleh virus yg
populer di peternak ayam Indonesia. Pada awalnya penyakit ditemukan tahun 1926
di daerah Priangan. Penemuan tersebut tdk tersebar luas ke seluruh dunia.
Kemudian di Eropa, penyakit ini ditemukan lagi & diberitakan ke seluruh
dunia. Akhirnya penyakit ini disebut Newcastle disease.
- Infeksi bronchitis
Infeksi bronchitis menyerang semua umur
ayam. Pada dewasa penyakit ini menurunkan produksi telur. Penyakit ini
merupakan penyakit pernafasan yg serius utk anak ayam & ayam remaja.
Tingkat kematian ayam dewasa adalah rendah, tapi pada anak ayam mencapai 40%.
Jika menyerang ayam petelur menyebabkan telur lembek, kulit telur tdk normal,
putih telur encer & kuning telur mudah berpindah tempat (kuning telur yg
normal selalu ada ditengah). tdk ada pengobatan utk penyakit ini tetapi dpt
dicegah dgn vaksinasi.
- Gumboro
Penyakit ini ditemukan tahun 1962 oleh Cosgrove di daerah Delmarva Amerika Serikat. Penyakit ini menyerang bursa fabrisius, khususnya menyerang anak ayam umur 3–6 minggu.
- Penyakit karena Jamur & Toksin
Penyakit ini karena ada jamur atau
sejenisnya yg merusak makanan. Hasil perusakan ini mengeluarkan zak racun yg
kemudian di makan ayam. Ada pula pengolahan bahan yg menyebabkan asam amino
berubah menjadi zat beracun. Beberapa penyakit ini adalah :
- Muntah darah
hitam (Gizzerosin)
Ciri kerusakan total pada gizzard ayam.
Penyebab: adalah racun dlm tepung ikan tetapi tdk semua tepung ikan menimbulkan penyakit ini. Timbul penyakit ini akibat pemanasan bahan makanan yg menguraikan asam amino hingg menjadi racun.
Pengendalian: belum ada. - Racun dari
bungkil kacang
Minyak yg tinggi dlm bungkil kelapa & bungkil kacang merangsang pertumbuhan jamur dari grup Aspergillus. utk menghindari keracunan bungkil kacang maka dlm rancung tdk digunakan antioksidan atau bungkil kacang & bungkil kelapa yg mengandung kadar lemak tinggi. - Penyakit karena Parasit
- Cacing
Karena penyakit cacing jarang ditemukan di peternakan yg bersih & terpelihara baik. Tetapi peternakan yg kotor banyak siput air & minuman kotor maka mungkin ayam terserang cacingan.
Ciri serangan cacingan adalah tubuhnya
kurus, bulunya kusam, produksi telur merosot & kurang aktif.
- Kutu
Banyak menyerang ayam di peternakan Indonesia. Dari luar kutu tdk terlihat tapi jika bulu ayam disibak akan terlihat kutunya. Tanda fisik ayam terserang ayam akan gelisah. Kutu umum terdapat di kandang yg tdk terkena sinar matahari langsung maka sisi samping kandang diarahkan melintang dari Timur ke Barat. Penggunaan semprotan kutu sama dgn cara penyemprotan nyamuk. Penyemprotan ini tdk boleh mengenai tangan & mata secara langsung & penyemprotan dilakukan malam hari sehingga pelaksanaannya lebih mudah karena ayam tdk aktif. - Penyakit karena Protozoa
Penyakit ini berasal dari protozoa
(trichomoniasis, Hexamitiasis & Blachead), penyakit ini dimasukkan ke
golongan parasit tetapi sebenarnya berbeda. Penyakit ini jarang menyerang ayam
lingkungan peternakan dijaga kebersihan dari alang-alang & genangan air.
Panen
Ayam Petelur:
- Hasil Utama
Hasil utama dari budidaya ayam petelur
adalah berupa telur yg dihasilkan oleh ayam. Sebaiknya telur dipanen 3 kali dlm
sehari. Hal ini bertujuan agar kerusakan isi tlur yg disebabkan oleh virus dpt
terhindar/terkurangi. Pengambilan pertama pada pagi hari antara pukul
10.00-11.00; pengambilan kedua pukul 13.00-14.00; pengambilan ketiga
(terakhir)sambil mengecek seluruh kandang dilakukan pada pukul
15.00-16.00.Hasil Tambahan
- Hasil tambahan yg dpt dinukmati dari hasil budidaya ayam petelur adalah daging dari ayam yg telah tua (afkir) & kotoran yg dpt dijual utk dijadikan pupuk kandang.Pengumpulan
- Telur yg telah dihasilkan diambil & diletakkan di atas egg tray (nampan telur). dlm pengambilan & pengumpulan telur, petugas pengambil harus langsung memisahkan antara telur yg normal dgn yg abnormal. Telur normal adalah telur yg oval, bersih & kulitnya mulus serta beratnya 57,6 gram dgn volume sebesar 63 cc. Telur yg abnormal misalnya telurnya kecil atau terlalu besar, kulitnya retak atau keriting, bentuknya lonjong. Pembersihan
- Setelah telur dikumpulkan, selanjutnya telur yg kotor karena terkena litter atau tinja ayam dibershkan. Telur yg terkena litter dpt dibersihkan dgn amplas besi yg halus, dicuci secara khusus atau dgn cairan pembersih. Biasanya pembersihan dilakukan utk telur tetas.
CARA BETERNAK AYAM PETELUR YANG BENAR
Reviewed by bisnisrumahq.blogspot.com
on
Saturday, February 11, 2017
Rating:
No comments: